Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Erupsi, Gunung Semeru Sempat Dilaporkan Berstatus Waspada

Kompas.com - 04/12/2021, 17:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasukkan Gunung Semeru pada status level 2 atau status waspada dalam laporan hariannya pada Jumat (3/12/2021).

Hal ini sebagaimana dilansir dari laporan harian PVMBG yang diunggah di akun Twitter resminya @PVMBG_ pada Jumat.

Selain Gunung Semeru, ada sejumlah gunung lain yang dilaporkan berstatus level 2 pada Jumat.

Antara lain, Gunung Anak Krakatau, Gunung Bromo, Gunung Gamalama, Gunung Rinjani, Gunung Marapi dan Gunung Soputan.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan perkembangan kondisi erupsi Gunung Semeru yang tanda-tandanya telah tampak sejak Sabtu (4/12/2021) dini hari.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Guguran Awan Panas

Menurut Thoriq, sejak pukul 00.00 WIB dan pukul 01.00 WIB lava pijar telah dilaporkan terjadi di Gunung Semeru.

"Kalau berkenaan dengan lava pijar mulai sejak semalam 24.00 WIB (00.00 WIB), jam 01.00 WIB sudah mulai intensitasnya sering ya," ujar Thoriq dalam wawancara melalui sambungan telepon dengan KompasTV, Sabtu sore.

Dia menuturkan, terjadinya erupsi-erupsi kecil sebenarnya sering terjadi di Semeru. Sebab sifatnya yang merupakan gunung api aktif.

Akan tetapi, kejadian erupsi kecil disebutkannya sering terjadi sejak Jumat (3/12/2021) hingga Sabtu sore ini.

"Tapi tadi malam hingga sore tadi erupsi-erupsi kecil sering terjadi. Tetapi, hingga tadi pagi kita lakukan pemantauan tadi aman-aman saja," ungkapnya.

"Tetapi begitu terjadi hujan yang dimulai siang tadi hingga sore ini kemudian secara tiba-tiba ada awan turun dari Semeru. Hingga saat ini kondisinya gelap di beberapa kecamatan," tambahnya.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Ini Penjelasan PVMBG

Diberitakan sebelumnya, erupsi terjadi di Gunung Semeru pada Sabtu sore.

Kasubbid Mitigasi Bencana Gunung Api wilayah Barat PVMBG, Kristianto mengatakan, erupsi yang terjadi beruba awan panas guguran.

"Berupa awan panas guguran. Diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13:30 WIB," ujar Kristianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

"Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut, awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan dan hingga saat ini masih berlangsung," tambahnya.

Adapun pada Jumat (3/12/2021), PVMBG memberikan update status kondisi Gunung Semeru pada Level 2 yang artinya waspada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com