Alumni Akabri '89 Bagikan 183.000 Paket Sembako ke Seluruh Wilayah Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Prajurit TNI dan Polri alumni Akabri 1989 yang terhimpun dalam Altar 89 membagikan 183.000 paket sembako bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 di seluruh wilayah di Indonesia, Rabu (13/10/2021).

Paket sembako yang dibagikan meliputi beras, minyak goreng, kecap, dan sarden.

"Kami laporkan kegiatan baksos dan pembagian sembako sudah terkumpul 183.000 lebih paket yang akan kita bagikan hampir ke seluruh wilayah Indonesia," ujar Kepala Staf Umum (Kasum) TNI sekaligus penasihat Altar 89 Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono, di Mabes TNI, Rabu.

Adapun paket sembako ini akan dibagikan bagi masyarakat di antaranya di Sumatera Utara, Aceh, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Kemudian Bali, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku Utara, dan Biak.

Baca juga: 40 Tahun Jalin Hubungan Bilateral, TNI AU-AU Singapura Sepakati Sejumlah Komitmen Bersama

Di Jakarta, pembagian paket sembako secara simbolis dilepas langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj di Mabes TNI.

Selain membagikan paket sembako, Altar 89 juga menggelar kegiatan vaksinasi bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Tercatat, sebanyak 25.000 dosis vaksin diberikan kepada masyarakat.

Eko mengatakan, pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia telah berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan, terutama mereka yang masuk golongan menengah ke bawah.

Menurutnya, apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat, hal itu akan membawa dampak negatif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Karena itu, dengan dilandasi soliditas dan sinergitas TNI-Polri dan juga sebagai wujud tugas dan tanggung jawab serta kepedulian sosial, alumni Akabri '89 mengambil langkah nyata dan berperan aktif dalam upaya penanganan pandemi Covid-19," imbuh dia.