Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Pelacakan Digital Terkait Vaksinasi dan Tes PCR

Kompas.com - 26/07/2021, 10:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah menyiapkan sistem pelacakan (tracing) digital melalui aplikasi PeduliLindungi.

Dengan sistem tersebut, seseorang yang sudah divaksin ataupun bebas dari virus corona menurut hasil tes PCR dapat diketahui melalui QR code.

"Akan mengoptimalkan digital tracing yaitu sistem aplikasi PeduliLindungi ini akan di-upgrade," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Minggu (25/7/2021).

"Sehingga menggunakan QR code bisa memindai mereka yang sudah tervaksinasi dan juga yang sudah dites PCR," tuturnya.

Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4, Pelonggaran Aturan, dan Ancaman Varian Baru

Menurut Airlangga, nantinya sistem apilkasi PeduliLindungi akan diintegrasikan dengan pusat perbelanjaan atau mal dan merchant. Sehingga, proses screening atau pemindaian akan menjadi lebih mudah.

Airlangga mengatakan, aplikasi PeduliLindungi akan dihubungkan dengan sistem di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Ini diharapkan pada saat nanti akan ada pembukaan di tempat-tempat umum, diharapkan program PeduliLindungi ini bisa go live, bisa disiapkan," ujarnya.

Ke depan pemerintah juga akan terus meningkatkan ketersediaan oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19, utamanya di luar Pulau Jawa.

Langkah itu ditempuh menyusul lonjakan kebutuhan oksigen medis akibat tingginya penambahan kasus Covid-19.

"Namun untuk di daerah perbatasan itu antara lain di Kalimantan Barat atau Kalimantan Utara pemerintah akan memberikan kemudahan untuk impor oksigen dan ini akan segera dibuatkan regulasi yang menyederhanakan," ucap Airlangga.

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Bansos Tunai Selama Mei-Juni untuk 10 Juta Keluarga

Pemerintah, lanjut Airlangga, juga akan mempermudah izin impor bahan baku obat-obatan perawatan Covid-19. Hal ini untuk meningkatkan persediaan obat dalam negeri.

"Kemudahan impor bahan baku juga dipersiapkan, demikian pula obat-obatan baik itu pada perusahaan yang di bidang farmasi baik itu BUMN maupun swasta yang mempunyai izin impor," kata dia.

Sebagaimana diketahui, pandemi virus corona di Indonesia masih menunjukkan pemburukan kondisi. Selama sebulan terakhir kasus Covid-19 meningkat drastis, bahkan di kisaran angka 30.000-50.000 kasus per hari.

Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Minggu (25/7/2021) menunjukkan, ada 38.679 kasus baru virus corona.

Angka itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 3.166.505 kasus terhitung sejak awal pandemi pada 2 Maret 2020. Sementara, angka kasus aktif mencapai 573.908 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com