Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 5.833 Kasus Baru Tersebar di 31 Provinsi, Jabar Tertinggi dengan 1.119

Kompas.com - 29/04/2021, 18:30 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali melaporkan informasi perkembangan kasus harian Covid-19 pada Kamis (29/4/2021).

Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Kamis sore, tercatat ada 5.833 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19. 

Data tersebut terhitung sejak Rabu (28/4/2021) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (29/4/2021) siang pukul 12.00 WIB.

Sehingga secara akumulatif ada 1.662.868 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga hari ini.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 5.833 Orang, Kasus Covid-19 Indonesia Kini 1.662.868

Adapun jumlah penambahan ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 75.820 spesimen dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 31 provinsi.

Daerah yang tidak memiliki penambahan kasus baru Covid-19 per hari ini yakni Provinsi Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Dari data yang sama, tercatat juga lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Baca juga: UPDATE 29 April: Ada 100.102 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Kelima provinsi itu yakni Jawa Barat 1.119 kasus baru, DKI Jakarta 987 kasus baru, Jawa Tengah 592 kasus baru, Riau 579 kasus baru, dan Jawa Timur 325 kasus baru.

Per hari ini, pemerintah juga mencatat ada penambahan 6.015 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 1.517.432 orang.

Selain itu, ada juga penambahan 218 pasien yang tutup usia setelah sempat dinyatakan positif virus corona.

Hal ini juga membuat jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini bertambah menjadi 45.334 orang.

Baca juga: UPDATE 29 April: Bertambah 218, Pasien Covid-19 Meninggal Kini 45.334

Berikut ini data sebaran kasus baru Covid-19 di Indonesia hingga 29 April 2021:

Jawa Barat: 1.119 kasus baru

DKI Jakarta: 987 kasus baru

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com