Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Minta Pelaku Industri Dilibatkan dalam Pencegahan Banjir

Kompas.com - 22/02/2021, 05:56 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta pelaku industri dan masyarakat turut berperan aktif dalam mencegah terjadinya banjir.

Doni menyampaikan hal itu saat mengunjungi korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe, Karawang Barat, Jawa Barat, Minggu (21/2/2021).

Menurut Doni, salah satu penyebab banjir di Kabupaten Karawang adalah limbah industri dan limbah rumah tangga.

"Tidak sedikit sumber daya yang dapat dikelola disini, ada banyak industri dan perusahaan, mereka harus diikutsertakan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengelolaan ekosistem untuk mengelola limbah industri dan rumah tangga," papar Doni.

"Diperlukan kerjasama, koordinasi, dan kegigihan untuk bisa melakukan berbagai upaya, sehingga risiko (banjir) ini tidak berulang setiap tahun," lanjutnya.

Baca juga: Jebolnya Tanggul Sungai Citarum Sebabkan Banjir di 4 Desa di Bekasi

Pada kunjungan tersebut Doni juga meminta agar penanganan pengungsi dilakukan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Caranya, yaitu dengan memisahkan kelompok masyarakat yang masuk dalam kategori rentan tertular Covid1-19 dengan masyarakat lainnya yang berada dalam area pengungsian.

"Dalam hal ini kelompok rentan adalah lansia, warga yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, balita dan anak-anak," jelasnya.

Saat ini, ada 15 kecamatan terdampak banjir di wilayah Kabupaten Karawang.

Kecamatan itu yakni Kecamatan Rengasedengklok, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Telukjambe Timur, Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Batujaya, Kecamatan Cikampek, Kecamatan Tirtamulya, Kecamatan Ciampel, Kecamatan Panglalan.

Selanjutnya adalah juga Kecamatan Rawamerta, Kecamatan Jatisari, Kecamatan Banyusari, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Cimalaya Wetan, dan Kecamatan Pakis Jaya.

Berdasarkan data tertulis yang diterima Kompas.com dari BNPB bencana banjir di Kabupaten Karawang saat ini membuat 14.755 Kepala Keluarga (KK) terdampak, juga 3.393 KK mengungsi.

Baca juga: Banjir Jakarta, Perjalanan Kereta dari Bandung-Jakarta dan Sebaliknya Dibatalkan

Adapun dari data yang sama BNPB mencatat kerugian material akibat banjir adalah 14.340 rumah terdampak, 51 rumah rusak berat, 157 rumah rusak sedang, 870 unit rumah rusak ringan, serta 40 fasilitas sosial, dan fasilitas umum hingga 217 hektar sawah.

Sebagai informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang masih akan mengguyur seluruh Indonesia hingga 25 Februari mendatang.

Beberapa wilayah yang akan mengalami hujan intensitas lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, hampir seluruh wilayah di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi," papar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Sabtu (20/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com