Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Selamat Jalan Pak Sayidiman...

Kompas.com - 16/01/2021, 20:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Bayu Galih

INNALILLAHI wainnailaihi rojiun. Indonesia, terutama keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali berduka.

Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo, Mantan Wakil KSAD dan Duta Besar RI di Jepang wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebaroto, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2021) sore WIB.

Almarhum adalah salah satu perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang memiliki kepedulian besar terhadap dunia penerbangan Indonesia.

Beliau adalah senior yang sangat menyenangkan sebagai teman berdiskusi. Berdiskusi dalam banyak hal berkait pertahanan keamanan negara terutama pada keterpaduan matra Darat, Laut, dan Udara dalam mengemban tugas negara menjaga ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa.

Dalam soal diskusi, tidak hanya para junior TNI, akan tetapi banyak kalangan memandang Pak Sayidiman sebagai teman diskusi yang memiliki wawasan luas, pintar, humble, dan tegas. Sikap kebapakannya sangat menonjol.

Dengan Pak Sayidiman saya merasa "bebas" untuk bertengkar tanpa sedikit pun rasa khawatir akan muncul rasa permusuhan.

Beliau juga senang dengan humor tingkat tinggi dalam berdiskusi. Beliau selalu tertawa terbahak bahak ketika saya ikut-ikutan berbahasa Belanda dengan beliau , karena bahasa Belanda saya yang sangat ngawur.

Menonjol sekali, perhatian beliau terhadap dunia penerbangan nasional yang sangat luar biasa. Suatu ketika selesai membaca artikel saya di surat kabar ibukota tentang PTDI, beliau langsung menelepon untuk mendiskusikan isi dari tulisan saya tersebut.

Diskusi selalu panjang dengan beliau dan di kala itu sampai kepada sebuah persoalan yang beliau memerlukan konfirmasi penjelasan saya kepada Pak Habibie.

Pak Sayidiman mengajak saya untuk mendiskusikannya bertiga dengan Pak Habibie di kediaman mantan presiden ketiga RI itu, dan tentu saja saya dengan senang hati untuk mengikutinya.

Diskusi tertunda beberapa hari ketika itu karena Pak Habibie sedang berada di Jerman. Setelah itu kami bertiga diterima langsung oleh Bapak Habibie di kediaman beliau.

Pada kesempatan tersebut, Pak Habibie mengajak kami berdua untuk melihat terlebih dahulu video kenangan manis saat peluncuran N-250 di Bandung.

Baru setelah itu Pak Habibie membuka forum diskusi bebas dan relaks yang dilaksanakan di ruang kerja beliau di bagian depan kediamannya. Hanya kami bertiga saja.

Sungguh sebuah kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan betapa Pak Sayidiman dengan penuh semangat berbincang dengan Pak Habibie yang pada garis besarnya berkisar kepada keinginan yang kuat dari beliau untuk dapat melihat PTDI mampu berkembang besar sebagai aircraft manufacture sekelas Airbus atau Boeing di kawasan belahan selatan bola dunia.

Kini Letjen TNI Sayidiman Suryohadiprodjo telah tiada, namun spirit dan semangat beliau akan tetap kukuh tertanam pada jiwa generasi muda bangsa dalam upaya meraih mimpi kejayaan nusa dan bangsa tercinta. Kejayaan Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa.

Dengan penuh penghormatan kepada Senior saya menghaturkan Selamat Jalan Pak Sayidiman...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com