Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Minta Covid-19 Dikendalikan dengan Baik, Khususnya di Pulau Jawa

Kompas.com - 01/01/2021, 08:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta agar kasus virus corona di kota-kota besar di Indonesia dikendalikan dengan baik.

Menurut dia, kasus Covid-19 di kota besar banyak berkontribusi terhadap penambahan kasus positif virus corona secara nasional.

"Satu hal penting yang harus diketahui, mayoritas kota-kota besar tersebut berada di Pulau Jawa. Hal ini menandakan bahwa kota-kota besar, terutama di Pulau Jawa, berkontribusi terhadap peningkatan kasus positif," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).

Secara khsus, Wiku meminta para kepala daerah di Pulau Jawa untuk serius menangani pandemi Covid-19.

Baca juga: Kabar Penghuni Panti Jompo Meninggal 5 Hari Setelah Divaksin Covid-19 Gemparkan Swiss

 

Apabila kasus positif Covid-19 di kota-kota besar di Pulau Jawa bisa dikendalikan dengan baik, Wiku yakin kondisi kasus Covid-19 secara nasional dapat menurun drastis.

Hal ini menjadi modal utama masyarakat untuk dapat kembali produktif.

"Oleh karena itu pimpinan di daerah harus memperhatikan data ini dan menjadikan sebagai basis pengambilan kebijakan pengendalian pandemi di daerahnya masing-masing," ujar dia.

Wiku pun meminta masyarakat untuk selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Baca juga: Pasien Ini Alami Cegukan 72 Jam Sebelum Dinyatakan Positif Covid-19, Kasus Pertama?

 

Langkah 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus diterapkan dalam setiap kegiatan guna mencegah terjadinya penularan virus.

"Pengendalian pandemi yang dilakukan secara efektif oleh pemerintah daerah merupakan hal yang penting dan dapat berkontribusi terhadap pengendalian pandemi di tingkat nasional," kata dia.

Wiku mengingatkan bahwa sejak awal pandemi, kasus positif Covid-19 terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Angka kematian cenderung meningkat, namun masih dapat ditekan. Sementara, kesembuhan juga meningkat secara signifikan.

Dihitung sejak awal pandemi, tercatat ada 735.124 kasus konfirmasi positif Covid-19, 603.741 angka kesembuhan (82,12 persen), dan 21.944 angka kematian (2,9 persen).

"Ke depannya kita harus memiliki target untuk mencapai 100 persen kesembuhan dan menekan angka kematian," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com