Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Tempat Tidur Pasien Covid-19 Tinggi, jika Dibiarkan Layanan Kesehatan Indonesia Kolaps

Kompas.com - 10/12/2020, 10:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform digital seputar Covid-19, Pandemic Talks, melaporkan data dan informasi Kementerian Kesehatan yang menyebut bahwa okupansi tempat tidur pasien Covid-19 di 8 provinsi telah melebihi ambang maksimal yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 60 persen.

Inisiator Pandemic Talks Firdza menjelaskan, untuk okupansi tempat tidur ICU dan ruang isolasi di 8 provinsi tersebut, bahkan ada yang mencapai 75 persen.

"Delapan daerah itu paling tinggi okupansi 75 persen di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Angkanya di atas 70 persen," kata Firdza saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

Sisanya, kata dia, okupansi tempat tidur yang tinggi itu ada di Banten 73 persen, Yogyakarta 70 persen, Jawa Timur 66 persen, Lampung 65 persen, Jakarta 64 persen, dan Jambi 61 persen.

Baca juga: Dinkes: Tingkat Keterisian Tempat Tidur Isolasi Covid-19 di Jakarta 79 Persen

Ia mengatakan, situasi seperti ini dapat berakibat lebih mengerikan di lapangan.

Firdza berpendapat, hal ini bisa bisa menyebabkan kapasitas ruang kesehatan publik di Indonesia ambruk.

"Jika dibiarkan maka kapasitas public health Indonesia kolaps. Lalu pasien baru corona akan semakin kesulitan mencari rumah sakit untuk perawatan dan isolasi mandiri," jelasnya.

Tak hanya itu, Firdza juga mengkhawatirkan situasi ini akan mempersulit pasien non Covid-19 yang berobat ke rumah sakit.

Firdza juga menyoroti angka kematian di Indonesia yang sempat mencapai rekor tertinggi pada Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS 57,97 Persen, Jabar Tertinggi

Adapun angka kematian akibat Covid-19 dilaporkan pada Rabu mencapai 171 kematian.

Sehingga total kematian akibat Covid-19 di Indonesia menembus angka 18.171 kematian.

"Selama sembilan bulan ini, rata-rata angka kematian harian Covid-19 di Indonesia di 120-150 kematian per hari. Artinya setiap 12 menit minimal ada 1 kematian penduduk Indonesia akibat Covid-19," ungkap dia.

Selain itu, rasio kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga terbilang tinggi dengan angka persentase 3,07.

Baca juga: Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Tangerang Terisi 82 Persen, Lebihi Ambang Batas Aman

Menurutnya, ada dua hal yang bisa menjadi indikatornya yakni jumlah tes masih kecil sehingga angka kasus di Indonesia sebenarnya bisa lebih besar.

Kedua, masalah dalam penanganan dan perawatan pasien.

Maka, ia menyebut dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia dan mulai penuhnya rumah sakit, risiko kematian bisa saja meningkat.

"Belum lagi menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 85 persen tenaga kesehatan mulai kelelahan karena pandemi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com