Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Foto Jenazah Covid-19, Beawiharta: Tak Adil Produk Jurnalistik Dibawa ke Ranah Buzzer

Kompas.com - 22/07/2020, 10:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencerita Visual Beawiharta menyoroti pernyataan musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji terhadap sebuah foto yang menampilkan kondisi jenazah Covid-19 di sebuah rumah sakit di Indonesia.

Bea mengatakan, di era digital, jurnalistik memiliki koridor sendiri yang berbeda dengan produk komersial buzzer.

"Anji memasukkan sebuah nilai jurnalistik dalam nilai komersial buzzer yang dia ikuti, ya enggak boleh kamu memasukan sebuah produk dalam koridor lain ke koridor kamu gitu," kata Bea dalam diskusi bertajuk 'Fotojurnalis di Era Buzzer' secara virtual, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: Ketika Foto Jurnalistik Diragukan sebagai Fakta

Bea menceritakan, dalam sebuah webinar yang ikut dihadiri banyak fotografer serta menghadirkan Anji, ia dan fotografer lainnya memberikan pandangan kepada Anji terkait kode etik kerja jurnalistik yang biasa diterapkan wartawan foto.

"Aku berusaha mencari apa yang Anji mau, intinya, dunia komunikasi itu liar, semua bisa menyerang siapa pun yang sebetulnya kalau mau jujur itu ada koridor yang harus dibatasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Bea mengatakan, di era digital, semua orang memiliki hak untuk berpendapat.

Namun, terkait foto jenazah Covid-19 tersebut, ia merasa tidak adil apabila nilai-nilai jurnalistik dibawa dalam ranah komersial buzzer.

"Kamu mem-bully orang dalam sebuah koridor jurnalistik ke dalam dunia digital yang terbuka, buat aku itu tidak adil," pungkasnya.

Baca juga: Anji Minta Maaf dan Beri Klarifikasi soal Pendapat atas Hasil Foto Joshua Irwandi

Sebelumnya, foto yang menampilkan kondisi jenazah Covid-19 karya fotografer Joshua Irwandi menjadi viral di media sosial.

Salah satu musisi Indonesia Erdian Aji Prihartanto atau Aji melalui akun Instagram @duniamanji, mengunggah foto tersebut dan menyatakan gambar yang diambil Joshua itu mengandung sejumlah kejanggalan.

Pertama, kata Anji, ia curiga mengapa foto tersebut mendadak viral. Ia menduga ada key opinion leader (KOL) yang sengaja menyebarluaskan foto tersebut. Menurut Anji, polanya seperti kerja buzzer atau influencer.

Kedua, Anji heran mengapa fotografer diperbolehkan mengambil gambar jenazah pasien Covid-19. Ia pun meyakini bahwa Covid-19 bukan penyakit yang mengerikan.

Baca juga: Pewarta Foto Indonesia Kecam Komentar Musisi Anji soal Foto Jenazah Covid-19

Menanggapi hal itu, Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan Anji.

Ketua PFI Reno Esnir mengatakan, pernyataan Anji telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena opini yang ditulis tidak berimbang.

"Mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari Saudara Anji yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," kata Retno dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com