Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 13 Juli: Total 1.074.467 Spesimen Diperiksa

Kompas.com - 13/07/2020, 16:37 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah memeriksa spesimen terkait Covid-19 sebanyak 1.074.467 hingga Senin (13/7/2020).

Jumlah tersebut didapatkan setelah dalam 24 jam terakhir pemerintah memeriksa 13.100 spesimen.

"Hari ini kami melakukan pemeriksaan 13.100 spesimen sehingga total yang sudah diperiksa 1.074.467 spesimen," ujar Yurianto dalam konferensi di BNPB, Senin (13/7/2020).

Baca juga: UPDATE 11 Juli: Pemerintah Telah Periksa 1.038.988 Spesimen Covid-19

Dari jumlah pemeriksaan tersebut, didapatkan 1.282 orng yang positif Covid-19.

Hal itu pun membuat jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air secara keseluruhan sudah mencapai 76.981 orang.

Penambahan kasus baru positif Covid-19 dari jumlah spesimen itu tersebar di beberapa daerah, antara lain DKI Jakarta sebanyak 281 kasus baru, Jawa Timur 219 kasus baru, Sulawesi Selatan 124 kasus baru, Jawa Tengah 100 kasus baru, Jawa Barat 83 kasus baru.

Dari total jumlah terkonfirmasi positif itu, ada 36.689 orang pasien yang dinyatakan sembuh.

Mereka tersebar di DKI Jakarta sebanyak 208 orang sembuh, Jawa Timur 268 sembuh, Sulawesi Selatan 259 sembuh, Jawa Tengah 30 sembuh, dan Jawa Barat 19 orang sembuh.

Baca juga: UPDATE 13 Juli: 3.656 Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Setiap orang bisa menjalani tes spesimen lebih dari satu kali untuk ditentukan positif atau tidaknya terkena Covid-19.

Sementara itu, untuk kasus meninggal dunia dalam 24 jam terakhir jumlahnya menjadi 3.656 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com