Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 25 April: ODP Covid-19 Jadi 206.911, PDP 19.084

Kompas.com - 25/04/2020, 16:24 WIB
Sania Mashabi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih terus melakukan pemantauan terhadap orang yang diduga terjangkit virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data milik pemerintah hingga Sabtu (25/4/2020), total ada 206.911 orang dalam pemantauan (ODP).

Data tersebut diungkapkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: UPDATE 25 April: Kasus Covid-19 di Indonesia Mencapai 8.607

"Ini adalah akumulasi, tidak keseluruhannya sekarang statusnya ODP karena sebagian sudah selesai pemantauan, dan dinyatakan sembuh," kata Yuri.

Sedangkan untuk jumlah pasien dalam pemantauan (PDP) kini sudah mencapai 19.084 orang.

Yuri mengatakan, sampai dengan Sabtu ini pemerintah telah memeriksa 67.828 spesimen dari 52.541 orang melalui metode polymerase chain reaction (PCR) di 45 laboratorium.

Baca juga: UPDATE 25 April: Tambah 31, Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 720 Orang

Satu orang bisa diambil sampelnya lebih dari satu kali. Dari pemeriksaan tersebut 8.607 dinyatakan positif dan 43.934 dinyatakan negatif Covid-19.

Jumlah pasien sembuh kini ada 1.042 orang dan pasien meninggal dunia berjumlah 720 orang.

Kasus positif Covid-19 kini juga sudah merambah seluruh provinsi di Indonesia. Kendati demikian bukan berarti seluruh kabupaten atau kota di Indonesia sudah terdampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com