Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brimob dan KKB Terlibat Baku Tembak di Mimika

Kompas.com - 01/01/2020, 16:31 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Krisiandi

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Brimob perbantuan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) yang diduga dari kelompok Kali Kopi.

Peristiwa ini terjadi 10 menit setelah malam pergantian tahun 2019 - 2020, atau sekitar pukul 00.10 WIT, Rabu (1/1/2020), di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto ketika dikonfirmasi Kompas.com membenarkan persitiwa itu.

Baca juga: Kronologi Penyerangan KKB yang Sebabkan 1 Prajurit TNI Gugur di Keerom Papua

Menurut dia, awalnya sekitar pukul 00.05 WIT, Ipda Alwin yang melaksanakan kegiatan pengamanan di Kampung Banti 1 mengucapkan Selamat Tahun Baru 2020 melalui HT Satgas kepada posko Komodo.

Selanjutnya, terdengar bunyi lonceng dari Kampung Opitiwak, dan sekelompok masyarakat membunyikan petasan di Kampung Kimbeli.

Tidak lama kemudian, terdengar bunyi letusan senjata api sebanyak enam kali dari arah blok C Kampung Banti 1 yang mengarah kepada Pos Satgas Aman Nusa Brimob NTT di Kampung Banti 2.

Suara tembakan itu kemudian dibalas personel Brimob.

"Sehingga personel Satgas Aman Nusa NTT melakukan aksi balasan tembakan," kata Hermanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu sore.

Pasca peristiwa itu, Kapolsek bersama anggota, dan Timsus mendatangi Pos Satgas Aman Nusa Brimob NTT di Kampung Banti 2.

Baca juga: 4 Fakta Baku Tembak di Papua, Satu TNI Gugur hingga KKB Diduga Pimpinan Jefrison Pagawak

Sekitar pukul 01.20 WIT, terjadi kontak tembak antara KKB dan anggota Brimob di Kampung Banti 1.

"Terdengar rentetan letusan senjata api di Kampung Banti 1 sebanyak 10 kali yang mana terjadi kontak tembak antara personel Brimob NTT Aman Nusa penanggulan KKB dengan Kelompok KKB Kali Kopi," ujar Hermanto

Dalam kontak tembak itu tidak ada korban jiwa, dan situasi di Kampung Banti kondusif.

"Situasi aman dan terkendali," kata Hermanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com