Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabat Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga Keluar dari Perindo

Kompas.com - 09/11/2019, 12:19 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, ditunjuk sebagai staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Arya mengaku sudah menerima Surat Keputusan (SK) pengangakatannya.

"Betul (ditunjuk Stafsus Menteri BUMN). Sejak tanggal 5 (November 2019)," kata Arya ketika dihubungi, Sabtu (9/11/2019).

Baca juga: Erick Thohir Bentuk Task Force Untuk Kebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Arya mengaku, sudah keluar dari Perindo, partai tempat ia bernaung, setelah mendapat penugasan ini.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menjaga profesionalitas serta menghindari konflik kepentingan.

"Kita ingin karena BUMN yang dikelola banyak betul dan harus independen, jadi harus di luar partai," ucap dia. 

Arya juga menegaskan bahwa sejak awal ia memang memiliki latar belakang profesional di bidang media massa.

Dia tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan MNC Group dan Pemimpin Redaksi RCTI.

Jabatan terakhirnya di perusahaan milik Hary Tanoe itu sebagai Direktur Pemberitaan MNC.

Baca juga: Erick Thohir: Presiden Jokowi Dilibatkan untuk Tunjuk Dirut Inalum

Pada jabatan barunya ini, Arya berkomitmen ingin membantu memperbaiki citra BUMN dengan pengalamannya selama di media itu.

"Narasi itu sangat penting dalam sebuah corporate. Yang dibangun adalah bagaimana persepsi publik dalam sebuah perusahaan BUMN," kata Arya.

"Kita tahu banget di sebuah perusahaan, kalaupun bagus tapi kalau persepsi publik jelek akibatnya sahamnya jelek juga. Nah jadi ini yang mau dibenahi," sambung dia.  

 

Kompas TV Belakangan ini, terjadi sejumlah pembunuhan sadis yang menggegerkan publik. Sebagian di antaranya dilakukan oleh orang dekat korban sendiri. Mengapa terjadi fenomena pembunuhan sadis, dan mengapa pelakunya hampir selalu merupakan orang yang dikenal dekat dengan korbannya?<br /> Simak dialog berikut bersama Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri amriel, dan melalui skype ada Kapolres Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Alfian Nurrizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com