Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Veronica Koman Membantah | Mengenal Karier Johan Budi yang Pamit dari Istana

Kompas.com - 17/09/2019, 07:19 WIB
Bayu Galih

Penulis

KOMPAS.com - Veronica Koman menjadi sosok yang menyita perhatian masyarakat, terutama terkait cara Polri menangani kerusuhan di Tanah Papua pada awal September 2019.

Polisi menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka dengan tuduhan menyebarkan konten bohong atau hoaks, serta provokasi terkait asrama mahasiswa Papua di Surabaya yang mengakibatkan kerusuhan di Papua.

Bermacam tuduhan disampaikan polisi. Namun, Veronica menyatakan bahwa semua tuduhan yang disampaikan polisi merupakan kriminalisasi.

Menurut Veronica, pemerintah gagal mengatasi konflik berkepanjangan di Papua. Dengan demikian, dia merasa menjadi kambing hitam atas kegagalan pemerintah.

Tidak hanya itu, polisi bahkan menyinggung mengenai ada transaksi tidak wajar di delapan rekening atas nama Veronica Koman.

Bahkan, polisi mengungkap hal yang tidak terkait masalah Papua, yaitu perihal beasiswa yang didapat Veronica untuk studi pascasarjana di bidang hukum.

Polisi menuding Veronica tidak memberikan laporan pertanggungjawaban.

Veronica Koman membantah berbagai tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Bantahan Veronica menjadi artikel terpopuler di Kompas.com yang tayang kemarin, Senin (16/9/2019).

Seperti apa tuduhan polisi dan bantahan Veronica? Baca selengkapnya: Baca juga: Tuduhan Polisi, Bantahan Veronica Koman...

Profil Johan Budi

Johan Budi Sapto Pribowo pamit sebagai juru bicara Istana Kepresidenan. Sebab, dia akan menjalankan tugas sebagai anggota DPR periode 2014-2019.

Dengan demikian, Johan tidak akan lagi menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.

Jabatan ini telah diemban Johan Budi sejak Januari 2016.

Caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dapil Jawa Timur VII, Johan Budi saat diwawancarai, di Jakarta, Selasa (19/3/2019).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dapil Jawa Timur VII, Johan Budi saat diwawancarai, di Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Sebelum menjadi juru bicara di Istana Kepresidenan, Johan Budi identik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia menjadi juru bicara KPK pada 2006.

Tugas sebagai juru bicara membuat Johan menjadi "wajah" KPK. Hingga kemudian, dia diangkat sebagai Deputi Pencegahan KPK pada 2014.

Johan bahkan sempat diangkat menjadi pimpinan KPK saat badai menerpa lembaga antirasuah itu pada 2015. Saat itu, dua pimpinan KPK yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto terkena pasal pidana yang membuat mereka harus mundur.

Sebelum menjadi juru bicara, Johan Budi menempuh karier sebagai wartawan. Sejumlah media massa pernah menjadi tempat dia mengabdikan diri untuk menjalani profesi itu.

Seperti apa profil Johan Budi, baca selengkapnya: Baca juga: Johan Budi Pamit dari Istana, Jejak Karier dari Wartawan hingga Anggota Dewan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com