KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo mengirim pesan untuk kabinet baru yang fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (7/4/2019), ia berujar bahwa negara harus mengalokasi ruang dan waktu, utamanya bagi generasi muda untuk bertumbuh dan mengembangkan dirinya agar menjadi pribadi yang kompeten sekaligus kompetitif.
Ia berharap hal itu juga yang tengah dipersiapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada jajaran kabinetnya.
”Pesan ini penting dan relevan untuk didorong pada ruang publik di tengah isu mengenai rencana (siapa saja) calon menteri baru atau jatah menteri untuk formasi kabinet baru yang sedang disiapkan Presiden Jokowi,” ujarnya, Minggu.
Pesan itu, menurutnya penting dipertimbangkan mengingat generasi yang lebih tua saat ini memang punya kewajiban mengantarkan generasi milenial sekaligus generasi Z agar siap menyambut era industri 4.0 dan tren selanjutnya.
Ia menilai, hal itu pada dasarnya sejalan dengan fokus Jokowi yang telah menetapkan pengembangan kualitas SDM sebagai prioritas pembangunan.
Tujuannya, mendorong generasi milenial dan generasi Z beradaptasi dengan perubahan zaman. Hal itu ditandai oleh otomatisasi dan digitalisasi pada hampir semua aspek kehidupan, terutama digitalisasi perekonomian.
Kata dia, program itu layak diperhatikan oleh semua elemen masyarakat. Pasalnya, tantangan yang sedang dan akan dihadapi generasi muda sangat berbeda dengan apa yang dulu dihadapi generasi sebelumnya.
Lapangan kerja mengalami perubahan signifikan. Saat ini, ada banyak pekerjaan tidak lagi butuh peran atau kreasi otak manusia. Kebutuhan akan peran manusia pada sejumlah profesi atau keahlian di dunia kerja tidak lagi signifikan.
Maka dari itu, ia menilai program dengan pertimbangan itu akan menjadi rencana strategis. Pemerintah perlu mengintensifkan sosialisasi program kepada semua elemen masyarakat dan komunitas.
Sebaliknya, dengan memahami program tersebut, para orang tua diharapkan makin intens pula dalam memaparkan dan menggambarkan tantangan yang dihadapi anak-anak.
Inisiatif Presiden Jokowi ini pun hendaknya direspons oleh para ahli pendidikan di Kementetian pendidikan dan kebudayaan, juga Kemenristek Dikti.
Kemedikbud dan Kemenristek Dikti diharapkan segera berbagi informasi dan menyesuaikan program. Kemduian diikuti dengan inisiatif bersama untuk memperbatui kurikulum pendidikan dari tingkat dasar.
Pembaruan kurikulum diperlukan sebagai penyesuaian terhadap perubahan zaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.