Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang WNI Terduga Teroris Ditangkap di Malaysia, Polri Kirim Tim Densus 88

Kompas.com - 31/05/2019, 18:08 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri membenarkan bahwa seorang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap Polis Diraja Malaysia (PDRM) karena diduga terkait dengan kelompok ISIS.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan bahwa tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan dikirim ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk mendalami penangkapan tersebut.

"Betul, saat ini tim dari Densus sudah dipersiapkan untuk ke KL berkoordinasi dengan PDRM guna pendalaman bersama," ungkap Dedi ketika dihubungi, Jumat (31/5/2019).

Baca juga: Malaysia Tangkap 3 Tersangka Teror Terkait ISIS, Salah Satunya WNI

Sementara itu, katanya, pihak Atase Polisi di KBRI Malaysia juga sudah bertemu dengan pria yang ditangkap.

"Untuk atpol KL sudah menemui tersangka tersebut," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepolisian Malaysia menangkap tiga tersangka teror yang terkait dengan kelompok ISIS.

Baca juga: Perancis Sebut Ada 450 Warganya yang Terkait ISIS Ditahan di Suriah

Kepala polisi Malaysia Abdul Hamid Bador pada Kamis (30/5/2019) mengatakan, tiga tersangka tersebut terdiri dari satu warga Malaysia, seorang warga negara Indonesia, dan satu lagi warga negara Bangladesh.

Seorang WNI yang ditangkap tersebut bekerja sebagai buruh di Keningau, Sabah, pada 26 Mei 2019.

Baca juga: Istri Bela Korban ISIS, George Clooney Khawatir dengan Keluarganya

Pria berusia 20 tahun itu diyakini memfasilitasi kelompok dari Indonesia yang menuju Filipina selatan untuk misi bunuh diri dari Sabah.

"Tersangka juga menyalurkan dana ke kelompok teroris Maute di Filipina selatan," ujar Abdul Hamid.

"Dia juga berencana untuk berperang di Suriah," tuturnya.

Polisi setempat juga masih mengejar satu lagi tersangka asal Indonesia. Dia diidentifikasi sebagai Marwan, yang juga bertugas sebagai fasilitator untuk perjalanan anggota ISIS.

Kompas TV Polisi memastikan ada yang menunggangi aksi unjuk rasa memprotes hasil Pilpres yang diwarnai kericuhan, pada 21 hingga 22 Mei 2019. Dari penangkapan lebih dari 400 orang, polisi mengungkap, ada indikasi bahwa alat-alat untuk menyerang sudah dipersiapkan, dan mereka sengaja dibayar untuk berbuat onar. Selain itu, beberapa tersangka juga merupakan anggota kelompok, pendukung ISIS di Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RHL – Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

RHL – Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Nasional
PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

Nasional
Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Nasional
Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Nasional
Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Nasional
Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Nasional
Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Nasional
Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Indonesia Akan Bentuk 'Coast Guard', Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Indonesia Akan Bentuk "Coast Guard", Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Nasional
Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

Nasional
Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio 'Coast Guard' RI

Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio "Coast Guard" RI

Nasional
Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Nasional
Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Nasional
SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com