Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sebut Calegnya Menangis Diisukan Ditangkap bersama Andi Arief

Kompas.com - 05/03/2019, 21:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mengatakan, salah satu calon anggota legislatifnya menjadi korban hoaks kasus penangkapan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief atas kasus narkoba.

Kabar bohong tersebut menyebutkan bahwa Andi Arief ditangkap di kamar hotel bersama seorang wanita yang merupakan caleg dari Partai Nasdem.

Surya mengatakan bahwa kader Nasdem yang menjadi korban hoaks tersebut sempat terguncang psikisnya.

"Dia menanggis-nangis, menjerit-jerit. Ya pastilah begitu ya. Karena ini menyangkur kredibilitas ya kan? Menyangkut nama baik," ujar Surya saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Polri: Perempuan yang Bersama Andi Arief Berinisial L, tetapi Bukan Politisi

Surya enggan menyebutkan identitas caleg Nasdem yang dimaksud. Namun, ia menyebut wanita itu baru menjadi caleg dari Nasdem.

"Dia baru masuk jadi caleg, lalu kena serbuan begini, enggak tahan dia, nangis-nangis. Itu ya yang saya tahu," ujar Surya.

Kepada wanita tersebut, Surya pun menyarankan supaya bersikap sabar dalam menjalani kabar tak benar itu. Partai Nasdem akan memberikan dukungan moral kepada kadernya itu agar mampu melewatinya dengan baik.

Ketika ditanya apakah caleg tersebut akan melapor ke polisi terkait hoaks yang menimpanya, Surya belum dapat memastikannya.

Baca juga: Polri: Diduga Ada Perempuan Sebelum Penggerebekan di Kamar Andi Arief

"Akan saya persilakan. Mungkin badan advokasi (Partai Nasdem) akan menindaklanjutinya," ujar Surya.

Diberitakan, Polisi menduga ada seorang perempuan sebelum Andi Arief digerebek di dalam kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019) malam. Polisi menyebutkan perempuan itu berinisial L, tetapi bukan politisi.

Akan tetapi saat digerebek, Andi Arief ketika itu sedang seorang diri. Polisi pun langsung menyisit kamar hotel untuk mencari barang bukti narkoba, tetapi tak ditemukan. Meski demikian, hasil tes urine yang dilakukan terhadap Andi Arief menunjukkan politisi Partai Demokrat itu mengkonsumsi sabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com