Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Imbau Masyarakat untuk Waspadai Penipuan oleh Petugas Palsu

Kompas.com - 16/11/2018, 13:10 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan yang dilakukan orang yang mengatasnamakan PT PLN.

Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID), Dita Artsana menyampaikan bahwa keberadaan petugas palsu sudah diketahui melakukan beberapa modus penipuan.

"Biasanya mereka memakai modus dengan berpura-pura sebagai petugas penyambungan listrik, pemutusan listrik, penertiban listrik dan menawarkan jasa pengurusan pindah meter, geser meter atau pindah tiang," ujar Dita saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (16/11/2018).

Selain itu, ada juga petugas palsu yang menawarkan alat penghemat energi listrik dan lampu hemat listrik.

"Modus lain juga ada, seperti menawarkan jasa rekrutmen pegawai PLN, menawarkan token listrik melalui SMS/voucher, bahkan menyelenggarakan undian berhadiah," ucap Dita.

Untuk meminimalisasi tindakan kurang menyenangkan dari petugas palsu tersebut, PT PLN mengimbau masyarakat untuk mengenal ciri-ciri petugas resmi PT PLN.

"Petugas resmi PT PLN memiliki surat tugas, menggunakan tanda pengenal, memakai pakaian seragam rapi, dan tidak menerima pembayaran tunai," ujar Dita.

"Selain yang tersebut dari ciri-ciri tadi, dapat dipastikan petugas tersebut bukan dari PT PLN," tambah dia.

Dita mengatakan, jika masyarakat menemukan petugas palsu yang mengatasnamakan PT PLN, diharapkan segera melapor ke pihak kepolisian dengan disertai bukti otentik atau bisa juga melapor ke contact center PLN 123/kantor PLN terdekat.

Disarankan juga untuk bersikap waspada, jangan mudah langsung percaya kepada petugas palsu tersebut.

Sementara, PT PLN (Persero) area Makassar Selatan melalui akun Twitter Kementerian BUMN, @KemenBUMN mengunggah video interaktif untuk mengenali ciri-ciri petugas resmi PT PLN.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com