Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Fakta Pencarian Korban dan Pesawat Lion Air JT 610 hingga Hari Kesepuluh

Kompas.com - 07/11/2018, 13:42 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pencarian pesawat Lion Air JT 610 memasuki hari kesepuluh pada hari ini, Rabu (7/11/2018). Tim gabungan masih terus melakukan evakuasi dan pengangkatan jenazah di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP itu jatuh pada 29 Oktober 2018, setelah sebelumnya dinyatakan hilang kontak.

Upaya penyelamatan, pencarian, dan evakuasi dilakukan tak lama setelah pesawat dinyatakan jatuh oleh Basarnas pada 29 Oktober. Namun, hingga hari kesepuluh belum seluruh korban berhasil diangkat. 

Berikut sejumlah fakta mengenai upaya pencarian dan pengangkatan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610:

1. Basarnas pastikan jatuh

Pesawat Lion Air JT 610 dinyatakan jatuh setelah 13 menit lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Senin (29/10/2018).

Sedianya, pesawat ini akan menuju Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang.

Basarnas memastikan pesawat yang pertama kali terbang pada 15 Agustus 2018 ini jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Basarnas Pastikan Lion Air Jatuh di Perairan Karawang

2. Penumpang dan crisis center

Data manifes yang ada menunjukkan jumlah korban kecelakaan pesawat ini sebanyak 189 orang, termasuk kru pesawat.

Setelah itu, crisis center pun dibuka untuk memantau perkembangan informasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Crisis center dihadirkan pihak maskapai dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai bagian dari upaya pencarian.

Adapun, crisis center disediakan di Bandar Udara Soekarno-Hatta, posko evakuasi Bandar Udara Halim Perdanakusuma, dan RS Polri.

Baca juga: Sebelum Pesawat Jatuh, Pilot Lion Air JT 610 Sempat Meminta Kembali ke Bandara

Data hasil operasi SAR Lion Air JT 610Instagram/@sar_nasional Data hasil operasi SAR Lion Air JT 610
3. Hari pertama pencarian

Sesaat setelah pesawat hilang kontak, petugas gabungan SAR langsung terjun ke lokasi yang diduga merupakan titik jatuhnya pesawat tersebut.

Pada hari pertama pencarian, Senin 29 Oktober 2018, data dari posko taktis JITC II, hasil operasi tim gabungan SAR memperoleh 24 kantong jenazah.

Sebanyak 24 kantong jenazah tersebut diterima oleh tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri.

4. Hari kedua pencarian

Lokasi pencarian korban dan badan pesawat diperluas 10 nautical mile pada hari kedua, 30 Oktober 2018.

Adapun jika dikonversi dalam kilometer, lokasi pencarian bertambah sekitar 9,2 kilometer, di mana sebelumnya pencarian dilakukan seluas 5 nautical mile.

Dari data posko JITC II yang diunggah pada Instagram story @sar_nasional, pada hari kedua proses evakuasi pesawat jatuh ini, tim gabungan memperoleh 24 kantong jenazah.

Seluruh kantong jenazah tersebut diserahkan kepada tim DVI Polri untuk diidentifikasi.

5. Satu jenazah berhasil diidentifikasi

Pada hari ketiga, data dari posko taktis JITC II menunjukkan ada delapan kantong jenazah diperoleh oleh tim gabungan.

Delapan kantong jenazah tersebut juga telah diterima tim DVI Polri untuk diidentifikasi.

Pada Rabu (31/10/2018), tim DVI Polri mengidentifikasi satu jenazah. Jenazah tersebut kemudian diserahkan dan dimakamkan oleh pihak keluarga di Sidoarjo, Jawa Timur.

6. Black box ditemukan

Pada hari keempat, 1 November 2018, petugas gabungan yang melakukan proses evakuasi memperoleh sembilan kantong jenazah. Seluruh kantong jenazah tersebut diserahkan kepada tim DVI Polri.

Tak hanya itu, tim penyelam TNI AL berhasil menemukan black box pesawat Lion Air JT 610 di kedalaman 30 meter. Setelah ditemukan, black box diserahkan kepada KNKT.

KNKT menyatakan, proses pengunduhan data yang tersimpan dalam flight data recorder (FDR) membutuhkan waktu 1-2 minggu.

Lokasi mesin pesawat juga telah ditemukan oleh petugas. Mesin pesawat ditemukan sekitar 400 meter dari titik koordinat awal jatuhnya pesawat.

Mesin pesawat yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Namun, petugas belum melakukan pengangkatan mesin pesawat karena masih menunggu bantuan alat berat.

Baca juga: Mesin Pesawat Lion Air JT 610 Belum Diangkat dari Dasar Laut

7. Mesin pesawat ditemukan

Pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Di hari kelima, 2 November 2018, dari hasil operasi yang dilakukan diperoleh delapan kantong jenazah.

Delapan kantong jenazah tersebut kemudian diterima dan dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI Polri.

Selain menemukan korban, roda pesawat Lion Air JT 610 juga ditemukan oleh petugas. Roda pesawat tersebut kemudian diletakkan di KRI Banda Aceh.

Selain itu, mesin pesawat juga sudah ditemukan lokasinya.

Pada Jumat (2/11/2018), tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi tiga korban jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang ini.

Selain itu, Basarnas menyerahkan serpihan pesawat Lion Air JT 610 kepada KNKT, di mana serpihan tersebut merupakan hasil temuan sejak operasi hari pertama, Senin (29/10/2018).

Baca juga: Tiga Lagi Korban Pesawat Lion Air JT 610 Teridentifikasi

8. Satu penyelam meninggal dunia

Satu penyelam dari Indonesian Diving Rescue Team, Syachrul Anto meninggal dunia pada hari kelima, 2 November 2018, ketika melakukan pencarian korban dan puing-puing pesawat.

Syachrul sempat mendapatkan pertolongan pertama oleh petugas kesehatan, namun nyawanya tidak tertolong.

Jenazah korban kemudian dibawa oleh keluarga dan dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Gugurnya Syachrul Anto, Sang Penyelam Berjiwa Penyelamat

9. DVI lakukan identifikasi

Pada 3 November 2018, dari pemberitaan sebelumnya menyebutkan sebanyak 869 personel diturunkan untuk mencari korban dan pesawat Lion Air JT 610.

Personel tersebut terdiri dari 20 orang dari Basarnas, 40 orang TNI Angkatan Darat, 456 orang TNI Angkatan Laut, 13 orang TNI Angkatan Udara, 58 orang Polri, 30 orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia, 18 orang Bea Cukai, 30 orang PMI, 10 orang Bakamla, 5 orang Indonesian driver, dan 8 orang Persatuan Olahraga Snorkling Indonesia.

Dari hasil operasi tim gabungan ini diantaranya diperoleh 31 kantong jenazah.

Seluruh kantong jenazah ini diserahkan kepada tim DVI Polri untuk diidenfitikasi.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, beberapa bagian pesawat seperti mesin, satu roda pesawat, dan beberapa serpihan badan pesawat telah ditemukan.

Baca juga: Kabasarnas: Ada Penyelam yang Sudah Melihat Badan Pesawat Lion Air

10. Tujuh korban berhasil diidentifikasi

Sepekan berlalu, tim gabungan masih terus melakukan proses pencarian korban pesawat Lion Air JT 610.

Pada hari ketujuh, diperoleh sebanyak 34 kantong jenazah, di mana seluruhnya telah diterima oleh tim DVI Polri.

Dari korban-korban yang sebelumnya telah ditemukan, pada 4 November 2018 sebanyak tujuh korban berhasil diidentifikasi.

Hasil identifikasi ini didasarkan pada 24 kantong jenazah yang diterima pada hari kejadian jatuhnya pesawat, Senin (29/10/2018).

Baca juga: Tujuh Penumpang Pesawat Lion Air JT 610 Teridentifikasi

12. 186 kantong jenazah

Pada 6 November 2018, petugas masih menemukan korban pesawat jatuh. Hasil operasi pencarian oleh petugas kali ini memperoleh 22 kantong jenazah.

Dengan demikian, hingga hari kesembilan diperoleh sebanyak 186 kantong jenazah. Seluruhnya telah diterima dan dilakukan proses identifikasi oleh pihak kepolisian.

13. Berdoa bersama

Pada Selasa (6/11/2018), anggota keluarga dan kerabat korban kecelakaan pesawat mengikuti acara doa bersama dan tabur bunga di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Ratusan orang yang turut dalam acara ini diangkut menggunakan dua kapal yang telah disediakan, dilengkapi dengan tenda besar di geladak kedua kapal.

Baca juga: Keluarga Korban Ikuti Doa Bersama dan Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610

14. Sebanyak 44 jenazah diidentifikasi

Hingga Selasa (6/11/2018) jumlah korban yang berhasil diidentifikasi sebanyak 44 orang.

Dari total penumpang yang menjadi korban, berarti 145 penumpang yang lain belum belum diidentifikasi.

Baca juga: 44 Korban Lion Air JT 610 Telah Teridentifikasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com