Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persebaran Posko Gempa dan Tsunami Dapat Diakses di Google Maps, Ini Caranya

Kompas.com - 01/10/2018, 14:36 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa dan tsunami yang melanda wilayah Donggala dan Palu pada Jumat (28/9/2018) lalu mengakibatkan sejumlah rumah dan fasilitas kota rusak parah.

Berbagai bantuan mulai dikerahkan guna membantu korban pasca gempa dan tsunami, seperti dibangunnya posko-posko untuk korban dan untuk relawan.

Adapun masyarakat juga bisa memantau di daerah mana saja posko itu dibangun.

Dilansir dari akun Twitter, Oi, @oisoetoe, lokasi posko dapat dicek melalui tautan ini: Peta Persebaran Posko.

Dalam tautan tersebut ada informasi tiga posko yakni posko mandiri, rumah sakit (RS), dan posko relawan.

Adapun rinciannya posko mandiri dengan legenda bergambar tenda kuning, 20 posko di RS, dan 22 posko relawan yang tercatat dalam platform ini.

Berikut 12 posko yang terdekat dari lokasi tsunami di daerah Sulawesi Tengah.

1. Posko Mandiri, Jalan Munif Rahman No.36, Kanonena, Kota Palu, Sulawesi Tengah
2. Posko Mandiri, Jalan tande Rante, Kaboena
3. Posko Mandiri, Jalan Lasoso No.50 samping Masjid Al Amin Bumi Bahari
4. Posko Mandiri, Jalan Asam 2 Lorong 5 No. 16F, Sulawesi Tengah
5. RS Bersalin Siti Masyita Palu, Sulawesi Tengah
6. Posko Mandiri, Jalan Hayam Wuruk No.18, Kec. Palu Timur, Kel. besusu Barat
7. RS Bhayangkara Palu, Jalan DR. Suharso Lrg III No.02, Besusu Barat, Palu Timur, Sulawesi tengah
8. Maternity Hospital Tinatapura, Jalan Raden Saleh No.31, Besusu Timur, Sulawesi Tengah
9. Posko Mandiri, Jalan S. Parman lorong ikan mas, Sulawesi Tengah
10. Pos Induk Dompet Dhuafa, Jalan Kimajah, Kel. Besusu, Kec. Palu Timur
11. She Maternity Hospital Care, Jalan Letjen MT Haryono No.24, Besusu Tengah, Sulawesi Tengah
12. Posko Mandiri, Jalan Gajah Mada No.1, Kel. Ujuna, Kec. Palu Barat.

Kompas TV Terlihat beberapa bangunan luluh lantah bahkan rata dengan tanah. Berbagai kerusakan terjadi dan permukiman warga pun hancur.   
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com