Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Ricuh Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Gedung MK

Kompas.com - 17/09/2018, 12:46 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredarnya video di media sosial yang berisi tentang kericuhan unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dapat dipastikan hoaks.

Video yang beredar tersebut diunggah pada Sabtu (15/9/2018).

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Rachmad Wibowo menyampaikan, pihaknya telah mengamankan empat tersangka penyebar video bohong ini.

Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bertambahnya jumlah tersangka pada kasus ini.

Narasi yang beredar:

Video tersebut viral di media sosial Facebook dengan keterangan bahwa itu merupakan aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung MK yang berakhir ricuh.

Menurut Polri, video ini diunggah oleh empat akun Facebook, yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, video juga telah dibagikan oleh ribuan akun Facebook lain.

Penulusuran Kompas.com:

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Rachmad Wibowo menegaskan, video seperti yang beredar itu adalah hoaks.

"Hashtag #MahasiswaBergerak diviralkan oleh beberapa akun dengan posting konten berita bohong tentang simulasi penanganan demo di Gedung MK yang diberitakan sebagai unjuk rasa mahasiswa," kata Rachmad dalam keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).

Rachmad menambahkan, video ini dapat menimbulkan keonaran di masyarakat. Tindakan para tersangka ini dianggap melanggar Pasal 14 Ayat 2 dan Pasal 15 KUHP.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Dedi Prasetyo mengatakan hal yang sama.

"Motifnya hanya ingin membuat situasi tidak kondusif di media sosial," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (17/9/2018).

Video sebenarnya adalah simulasi Operasi Mantap Brata yang dilaksanakan oleh Polri dan TNI di depan Gedung MK, Jumat (14/9/2018).

"Kondisi riil di lapangan sangat kondusif dan sesuai dengan skenario latihan," lanjut dia.

Pihak kepolisian juga mengklarifikasi video yang beredar ini melalui akun resmi twitter Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri.

 

 

Polri telah menyita satu bundel salinan akun Facebook dan dua telepon seluler.

Saat ini, pihak kepolisian sedang mendalami dan menganalisa alat bukti lebih lanjut.

Selengkapnya baca: Polri Tangkap Empat Penyebar Video Hoaks Demo Mahasiswa di Gedung MK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com