Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halim Mahfudz

Dosen dan praktisi komunikasi strategis yang sekarang menjadi pengasuh pondok pesantren Seblak di Jombang, Jawa Timur.

Ibadah Haji Indonesia, Pergerakan Masyarakat Sipil Terbesar yang Tertata

Kompas.com - 12/09/2018, 16:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SALAH satu pergerakan manusia terbesar di dunia adalah ketika warga Cina merayakan Imlek. Antara 28 Januari-21 Februari tahun ini, 1.4 miliar penduduk Cina melakukan 2,98 miliar perjalanan untuk mengunjungi keluarga dan kerabat di seantero daratan Cina.

Tak kalah hebohnya adalah mudik Lebaran 2018. Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi di Kementerian Perhubungan mencatat, jumlah pemudik Idul Fitri 1439 Hijriah (2018) mencapai 20,86 juta orang.

Jumlah tersebut terdiri dari angkutan udara sebanyak 5,39 juta, angkutan kereta api sebesar 5,13 juta, angkutan jalan 4,48 juta, angkutan penyeberangan 4,4 juta, dan angkutan laut 1,44 juta.

Di kalangan militer, pergerakan pasukan terbesar tahun ini adalah pengerahan tentara Rusia ke Siberia berjudul Vostok-2018 untuk latihan perang bersama Tiongkok dan Mongol.

Rusia sedang melakukan war-games terbesar sejak 1980-an yang didukung oleh Tiongkok dan Mongol.

Warga Cina merayakan Imlek dengan mengunjungi sanak saudara mereka di kota lain. Mereka melek di malam Imlek, menghidangkan masakan khas Imlek dan bercengkerama dengan keluarga dan kerabat.

Mereka bepergian secara sukarela karena tuntutan budaya dan tata cara. Tidak ada yang menata dan mengatur perjalanan. Tidak ada yang membatasi berapa lama bisa guyon-guyon hingga kehabisan bahan guyonan. Mereka bebas dan leluasa menentukan diri.

Begitu juga dengan mudik Lebaran. Wong soko ndeso mudik untuk bertemu keluarga dan sanak saudara lain merayakan Idul Fitri. Mereka kangen-kangenan, bercerita tentang kemajuan diri dan pekerjaan, juga tentang ladang tebu di desa yang kini jadi perumahan.

Sama dengan Imlek, tak ada yang mengatur jadwal dan perjalanan, atau membatasi jumlah hari bepergian. Itu urusan masing-masing. Tetapi semua menikmati infrastruktur baru yang meningkatkan efektivitas pergerakan manusia dengan cepat.

Vostok-2018 juga adalah event pergerakan manusia yang besar. Bedanya, mereka adalah pasukan tentara yang sedang berlatih perang-perangan.

Karena mereka pasukan tentara, maka mereka adalah regu yang terlatih, fisik sangat prima, dan bergerak atas perintah komandan.

Meski mereka menggerakkan 1.000 pesawat tempur dan 36.000 mesin perang dari 11-15 September 2018, mereka tak bakal ada kesulitan untuk menggerakkan mereka sesuai target, sasaran, dan waktu.

Ibadah Haji

Tetapi pergerakan manusia terbesar, tertata, dan terunik dalam kurun waktu yang sangat terbatas adalah ibadah haji oleh Indonesia.

Nah, pergerakan manusia terbesar dan terunik yang tertata ini telah dilaksanakan dengan baik dalam kurun waktu 2 bulan 8 hari.

Dalam musim haji tahun 2018 ini ada pergerakan besar sejumlah 203.351 jemaah haji reguler dari Indonesia ke Arab Saudi.

Jika ditotal dengan 2.369 petugas, maka jumlah yang diangkut ke Saudi adalah 205.720 orang.

Mereka diberangkatkan melalui 13 embarkasi di 13 kota berbeda dan menuju dua bandara di dua kota berbeda; Jeddah dan Madinah.

Jemaah haji yang terbang ke Saudi terbagi dalam 511 kelompok terbang (kloter) dengan 507 total penerbangan. Penerbangan ini diatur dalam 30 hari untuk pemberangkatan dan 30 hari untuk kepulangan.

Dengan demikian rata-rata 16.9 penerbangan dalam satu hari atau 24 jam, atau ada satu kali penerbangan haji dalam setiap1.4 jam.

Untuk membimbing, melayani dan melindungi ratusan ribu jemaah ini, dikirimlah 4.756 petugas haji termasuk petugas bidang bimbingan ibadah haji.

Bimbingan ibadah diperlukan karena fokus dari pergerakan ini adalah memang ibadah.

Amanat untuk para petugas bidang ini adalah membimbing ibadah jangan sampai ada jemaah yang terlewatkan rukun hajinya sehingga ibadah hajinya batal.

Ini adalah kuncinya; tanggung jawab moral dunia akhirat: menjaga keabsahan ibadah haji!

Profil jemaah sangat heterogen. Misalnya, dari sisi pendidikan. Para jemaah terdiri dari lulusan SD (32.6 persen), SMA (24.4 persen), hingga sarjana (20.9 persen).

Profil sehari-hari jemaah Juga variatif. Misalnya, seperti mereka yang berbahasa Indonesia dengan baik hingga mereka yang hanya berbicara dengan dialek daerah saja. Semua membutuhkan bimbingan ini.

Soal profil jemaah, kita bahas selanjutnya ya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com