Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut "Apuah" Berharap Berkah

Kompas.com - 10/09/2018, 20:41 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Ratusan ribu warga Kabupaten Ponorogo Jawa Timur memadati jalur Kirab Pusaka Ponorogo, Senin (10/9/2018).

Tidak sekadar menonton, perempuan dan lelaki dari kalangan muda, tua, hingga anak-anak juga berebut "apuah" atau berkah dari makanan-makanan ringan yang disebar oleh rombongan penumpang kereta kencana.

Paimin beserta isteri dan seorang anaknya rela datang dari jauh untuk melihat kirab pusaka tahun ini. Paimin tinggal di perbatasan Ponorogo - Madiun di sebelah utara tepatnya di Desa Lembah, Kecamatan Babadan.

Dia dan keluarganya hampir setiap tahun menghadiri prosesi kirab pusaka. Keyakinan keluarganya secara turun-temurun, menghadiri kirab pusaka akan membawa kebaikan bagi keluarganya.

"Jajanan yang disebar itu membawa berkah agar hidupnya lebih baik," katanya.

Baca juga: Di Balik Makna Peringatan 1 Suro bagi Masyarakat Jawa...

Sementara Rujinah, warga Kecamatan Kota Probolinggo, mengaku bukannya tidak mampu membeli makanan-makanan ringan yang disebar berupa permen, snack dan makanan ringan lainnya.

"Ini bukan jajanan biasa, jajanan ini mengandung berkah dari kirab pusaka. Kalau hanya membeli saya bisa,"terang ibu 4 anak ini.

Senin sore, dia bersama sanak saudaranya menunggu arak-arakan kirab tidak jauh dari lokasi finish kirab yakni di Pendopo Agung Ponorogo.

Kirab pusaka dilepas dilepas dari komplek makam Betoro Katong di Desa Sentono, Kecamatan Jenangan, Senin siang menuju komplek pendopo Agung Ponorogo sejauh kurang lebih 5 kilometer.

Pasukan pembawa pusaka berada di posisi depan arak-arakan, di belakangnya berjajar kereta kencana yang ditumpangi anggota Muspida Ponorogo, dari Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Kapolres, Kejari, Dandim, hingga pimpinan DPRD Ponorogo.

Sepanjang perjalanan, arak-arakan kereta kencana yang dinaiki anggota Muspida Ponorogo itu melempar makanan ringan kepada warga penonton kirab. Tidak jarang, warga berebut makanan ringan hingga sopir kereta kencana menghentikan laju kereta.

"Jajannya bu.. mugi berkah bu..(lempar makanannya bu, semoga berkah bu)," kata penonton.

Baca juga: Pendakian Lawu Ditutup, Ritual Suro Tetap dapat Dilakukan

Kirab Pusaka, kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni adalah napak tilas perjalanan sejarah berdirinya Ponorogo. Kirab Pusaka diawali dengan prosesi Bedol Pusaka atau pelepasan pusaka yang digelar di Pendopo Agung Ponorogo pada Minggu (9/9/2018) malam.

"Saya baru 2 tahun lebih jadi bupati, juga heran melihat lautan manusia berebut apuah. Ini sudah kepercayaan turun temurun," jelasnya.

Pusaka yang dikirab adalah pusaka yang dipercaya milik Betoro Kalong, tokoh pendiri dan adipati pertama Ponorogo. Tiga pusaka itu adalah Payung Songsong Tunggul Wulung, Tombak Tunggul Nogo dan Sabuk Angkin Chinde Puspito.

Kirab berakhir di depan paseban Alun-alun Ponorogo pukul 17.00 WIB. Sebelum dimasukkan ke pendopo, pusaka terlebih dahulu dijamas atau dibersihkan dengan air dari 7 mata air di Ponorogo.

Penyucian pusaka dilakukan tepat pada malam 1 Suro atau malam menjelang pergantian tahun baru Islam 1 Muharrom 1440 Hijriyah.(K15-11)

Kompas TV Dalam tradisi ini, selain menyiapkan Jenang Suro atau Jenang Panggul, panitia juga menyiapkan gunungan yang dikirab


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com