Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Kami Hormati Blusukan Jokowi, tetapi Zaman Soeharto Sudah Ada

Kompas.com - 03/08/2018, 21:15 WIB
Reza Jurnaliston,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, menyoroti tindakan yang sering dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni blusukan ke setiap daerah.

Menurut Priyo, tindakan blusukan juga telah dilakukan di masa kepemimpinan Presiden kedua RI Soeharto.

"Kami menghormati Pak Jokowi dengan blusukannya, tetapi zaman Pak Harto (Presiden Soeharto) melakukan hal yang sama. Tetapi Pak Harto enggak pernah disebut blusukan," kata Priyo di Kantor DPP Partai Berkarya, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Priyo mengkritik blusukan ala Jokowi yang terlalu diekspose oleh media.

Sementara, menurut Priyo, saat Presiden Soeharto berkuasa, tindakan blusukan tersebut tidak begitu diekspose secara berlebihan dan justru cenderung tertutup oleh media.

"Beliau (Presiden Soeharto) tidak pernah dikumandangkan dan disiarkan, tetapi memang betul-betul silent. Kalau kita ingat dulu ada Kelompencapir (kelompok pendengar, pembaca, dan pirsawan)," kata dia.

"Kalau sekarang (Presiden Jokowi) dikumandangkan. Tidak apa-apa, biar rakyat tahu,” ujar mantan politisi Partai Golkar ini.

Baca juga: Targetkan Masuk Lima Besar, Partai Berkarya Incar 80 Kursi DPR

Sebagai informasi, Kelompencapir merupakan kegiatan pertemuan untuk petani dan nelayan di Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

Di sisi lain, Priyo tetap menghargai dan mengapresiasi tindakan blusukan ala Jokowi.

"Tapi semua juga sangat mengapresiasi langkah blusukan itu yang bagus,” kata Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.

Kompas TV Titiek Soeharto bergabung dengan Partai Berkarya yang dipimpin oleh adiknya sendiri Tommy Soeharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com