JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Amien Rais dalam sebuah ceramah di Jakarta.
Amien mendikotomi partai politik menjadi dua macam, yakni partai Allah dan partai setan.
"Ya kita ini bicara hal-hal yang positif saja. Kami enggak pernah menghadirkan setan dalam politik," ujar Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Hasto menegaskan bahwa PDI-P selama ini selalu berpolitik dengan berkebudayaan dan dekat dengan rakyat.
Ia pun berharap para politisi dan pemimpin nasional menampilkan hal-hal yang positif bagi masyarakat. Sebab, kata Hasto, seorang pemimpin itu juga diukur dari cara bertutur dan ucapannya.
"Yang kami hadirkan adalah politik yang berkebudayaan, politik yang turun ke bawah, politik yang mengedepankan prestasi untuk rakyat," kata Hasto.
"Kami berharap setiap pemimpin itu juga diukur dari ucapannya, dari berbicaranya. Karena itulah, mari kita tampilkan hal-hal yang baik bagi rakyat. Keteladanan bagi rakyat itu yang harusnya kita lakukan secara dewasa sebagai politisi," ucap dia.
(Baca juga: "Enggak Perlulah Setan dan Tuhan Dibawa-bawa dalam Berpolitik...")
Dalam sebuah ceramah di Jakarta, Amien Rais awalnya mengajak semua pihak, termasuk PAN, PKS, dan Partai Gerindra, bersama umat Islam berjuang bersama membela agama.
Amien menyebutkan, sebaliknya ada pula partai besar yang bergabung dengan partai setan. Namun, saat dikonfirmasi, partai mana yang dimaksud partai setan, dia enggan menjawab.
Merespons pernyataan Amien, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, pernyataan soal dikotomi partai setan dan partai Allah tidak mewakili partai.
"Ya, memang sudah diluruskan. Itu, kan, Pak Amien sebagai pembina atau penasihat Alumni 212. Itu juga ceramah di masjid habis shalat subuh, menjelaskan tentang teologi apa yang terkandung dalam Al Quran. Itu yang dijelaskan. Oleh karena itu, jangan dipersepsikan lain," kata Zulkifli seusai membuka Rakerwil DPW PAN NTB di Mataram, Sabtu (14/4/2018) sore.