Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Ibu Penampar Petugas SPBU di Bekasi Sudah Diketahui

Kompas.com - 09/04/2018, 14:40 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com — Viralnya video penamparan petugas SPBU di Bekasi, Jawa Barat, berbuntut panjang. Pihak manajemen SPBU berencana melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (3/4/2018) lalu tersebut terekam CCTV. Video viral tersebut berhasil mendapatkan nama dan alamat pelaku penamparan.

"Sejak viral, banyak konsumen yang menanyakan ke sini. Salah satu konsumen mengenali pelaku. Dari situ kita dapat nama, alamat, dan nomor telepon pelaku," ucap Manajer Operasional SPBU 34.17205 Arif Sunandar yang ditemui pada Senin (9/4/2018).

Arif mengungkapkan, pihaknya mendapat nama pelaku berisinial Nn, warga Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Bekasi. Pihaknya berharap pelaku menemui mereka untuk menyelesaikan persoalan ini.

Baca juga: Viral, Emak-emak di Bekasi Tampar Petugas SPBU Berkali-kali

"Kami sudah menunggu karena pelaku waktu itu bilang mau selesaikan esok hari setelah kejadian. Tapi sampai sekarang tidak datang. Kami rencananya akan melaporkan nanti sore," ucap Arif.

Video CCTV SPBU yang viral memperlihatkan seorang ibu berusia sekitar 40 tahun menampar pipi petugas SPBU. Petugas bernama Iqbal disebut menolak mengisi Pertamax pada kendaraan yang ditumpanginya bersama dengan seorang pemuda.

Iqbal menolak mengisi karena ibu tersebut tidak mengantre di tempat motor, tetapi malah memotong antrean mobil. Sempat terjadi perdebatan hingga akhirnya diredakan oleh petugas keamanan SPBU.

Baca juga: Pelaku yang Tampar Petugas SPBU di Bekasi Terancam Dipolisikan

Video tersebut lantas viral dan mengundang banyak komentar warganet. Mayoritas berharap ibu tersebut mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada petugas SPBU itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com