Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Sebut Pertemuan Puan dan Prabowo Sekadar Silaturahmi

Kompas.com - 03/04/2018, 15:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan pertemuan politisi PDI-P Puan Maharani dengan ketua umumnya Prabowo Subianto sekadar silaturahmi. Ia mengaku belum ada agenda perbincangan politik dalam pertemuan tersebut.

"Ya silaturahmi lah. Kan boleh silaturahmi politik, masa enggak boleh?" kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Ia mengatakan selama ini Gerindra dengan PDI-P sudah menjalin komunikasi secara informal. Apalagi, masing-masing partai memiliki kader di DPR.

Baca juga : Puan Maharani: Ada Rencana Saya Mau Ketemu Mas Bowo...

Saat ditanya apakah PDI-P dan Gerindra akan membicarakan calon presiden tunggal dalam pertemuan tersebut, Fadli membantah. Menurut dia, ide calon presiden tunggal tak mungkin terwujud dalam Pemilu 2019.

Apalagi, kata Fadli, seluruh kader Gerindra telah memutuskan secara bulat untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden di Pemilu 2019.

"Pokoknya kami silaturahmi, duduk begitu. Jadi nanti kita lihat lah perkembangan gimana. Tapi kalau dari kami, kalau pilpres, kami sudah bulat dan utuh akan mendukung Pak Prabowo. Kecuali mungkin kalau dari PDI-P mau ada cawapres kami enggak tahu," lanjut Fadli.

Baca juga : Gerindra Sambut Baik Rencana Pertemuan Puan dengan Prabowo

Sebelumnya, Puan mengaku akan bertemu Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto.

"(Saya) ketemu langsung belum sih, tapi ya ada rencana saya mau ketemu Mas Bowo (Prabowo)," ujar Puan saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Puan mengaku kenal baik dengan Prabowo. Oleh sebab itu, ia biasa memanggilnya dengan sapaan 'Mas Bowo'. Namun berbeda ketika saat acara formal. Puan tetap memanggilnya dengan sapaan 'Pak Prabowo'.

Puan enggan menyebut, sebagai apa dirinya saat bertemu Prabowo. Apakah sebagai utusan Presiden Joko Widodo, utusan PDI Perjuangan atau justru sebagai personal biasa saja.

"Sebagai apa saja, bisa sebagai keponakannya mungkin," ujar Puan.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik Jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik Jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com