Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Kabar Jokowi Gandeng JK di 2019 dan Penghargaan untuk Sri Mulyani

Kompas.com - 13/02/2018, 07:31 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. Jokowi Kembali Gandeng JK di Pilpres 2019?

Joko Widodo ( Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) berpeluang kembali bersama di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Hal itu diungkapkan wartawan senior terkemuka, John McBeth, dalam tulisannya di situs Asia Times pekan lalu.

Dalam tulisannya, McBeth menyatakan, Presiden Jokowi membuka peluang untuk kembali menggandeng wapres asal Watampone, Sulawesi Selatan, tersebut.

“Untuk saat ini, JK adalah pilihan paling aman,” ucap sumber yang merupakan salah satu anggota tim informal kampanye pilpres Jokowi seperti dikutip McBeth.

Sumber tersebut menjelaskan, keputusan untuk kembali memilih JK ditengarai kesulitan yang dihadapi Jokowi untuk memilih cawapres yang dapat membantu mengamankan pemilih tradisional Muslim.

JK dinilai sebagai sosok yang tepat karena dekat dengan umat Muslim. Wapres yang pernah menjabat pada periode 2004-2009 ini merupakan Ketua Dewan Masjid Indonesia dan alumnus organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Baca selengkapnya: Jokowi Kembali Gandeng JK di Pilpres 2019?  

2. Tak Lolos Pilkada Sumut, JR Saragih Pun Menangis...

Pasangan bakal calon JR Saragih dan Ance Selian menunjukkan bukti-bukti berkas ijazahnya kepada media usai mengikuti rapat pleno KPU, di Hotel Mercure, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Senin (12/2/2018). Keduanya dinyatakan tak lolos karena terkendala persyaratan ijazah milik JR Saragih.Tribun Medan/M Fadli Pasangan bakal calon JR Saragih dan Ance Selian menunjukkan bukti-bukti berkas ijazahnya kepada media usai mengikuti rapat pleno KPU, di Hotel Mercure, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Senin (12/2/2018). Keduanya dinyatakan tak lolos karena terkendala persyaratan ijazah milik JR Saragih.
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur JR Saragih dan Ance Selian dinyatakan tidak lolos oleh Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara untuk mengikuti Pilkada Sumatera Utara 2018 dalam Rapat Pleno Terbuka Pengumuman dan Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2018-2023, Senin (12/2/2018).

KPU Sumut menyatakan bahwa keduanya terganjal masalah syarat ijazah milik JR Saragih.

Saat diwawancarai usai rapat pleno, Saragih menangis. Sejumlah pendukung di belakangnya pun mencoba menenangkannya.

"Ada 2 juta pendukung JR Saragih...," ucap JR Saragih terputus karena terisak dan menangis.

Saragih lalu melanjutkan ucapannya dengan permintaan kepada seluruh pendukungnya agar tak berbuat rusuh.

"Saya minta untuk semua pencinta JR-Ance tetap kita melakukan yang terbaik, tidak ada satu pun yang boleh ribut. Biarkan hukum yang berjalan. Kita semua solid. Kita tidak boleh menyalahkan yang mana. Masih ada Tuhan di atas manusia," tambahnya kemudian.

Saragih menuturkan, pihaknya akan segera menggugat keputusan KPU Sumut itu ke Bawaslu Sumut.

Baca selengkapnya: Tak Lolos Pilkada Sumut, JR Saragih Pun Menangis...


3. Duterte Bakal Tembak Kapal Pencuri Ikan di Perairan Filipina, Apa Kata Susi?

Sejumlah warga menyaksikan proses penenggelaman kapal pelaku pencurian ikan KM SINO 26 dan KM SINO 35 di perairan Desa Morela, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Sabtu (1/4/2017). Proses penenggelaman dipimpin langsung Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satgas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) Susi Pudjiastuti didampingi Wakil KSAL Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur dan Gubernur Maluku Said Assagaff.ANTARA FOTO/IZAAC MULYAWAN Sejumlah warga menyaksikan proses penenggelaman kapal pelaku pencurian ikan KM SINO 26 dan KM SINO 35 di perairan Desa Morela, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Sabtu (1/4/2017). Proses penenggelaman dipimpin langsung Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satgas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) Susi Pudjiastuti didampingi Wakil KSAL Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur dan Gubernur Maluku Said Assagaff.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan bakal langsung menembak kapal-kapal pencuri sumber daya kelautan di Filipina.

Kapal tersebut akan ditembak apabila melampaui batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara tetangga Indonesia tersebut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambut baik keputusan Duterte tersebut. Susi menyatakan, sebagai presiden, Duterte bisa memutuskan untuk menyusun undang-undang yang mendukung pemerintahannya.

"Itu bagus, sadar pencurian itu ternyata tidak sekadar ikan. Pasti ada alasan lain, kejahatan kriminal lainnya dan itu tidak main-main," kata Susi di kantornya di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Susi menyatakan, kejahatan transnasional pastilah dilakukan oleh sindikat maupun organisasi besar. Selain itu, kejahatan perikanan, seperti pencurian ikan, pastilah dibarengi kejahatan lainnya, seperti narkoba, pemalsuan dokumen, hingga perdagangan manusia yang menyangkut anak buah kapal (ABK).

"Transnational organized crime pasti sindikat. Dilakukan di beberapa negara oleh beberapa kebangsaan dan melakukan bisnis besar yang sangat terintegrasi," ungkap Susi.

Mengutip South China Morning Post, pada akhir pekan lalu Duterte menyatakan bakal memerintahkan Angkatan Laut (AL) Filipina untuk menembak kapal-kapal yang mencuri sumber daya kelautan di ZEE Filipina.

Baca selengkapnya: Duterte Bakal Tembak Kapal Pencuri Ikan di Perairan Filipina, Apa Kata Susi?  


4. Tinggalkan Podium, Jokowi Hampiri Sri Mulyani dan Ucapkan Selamat

Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada Sri Mulyani karena meraih predikat menteri keuangan terbaik dunia. Ucapan selamat diberikan saat rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada Sri Mulyani karena meraih predikat menteri keuangan terbaik dunia. Ucapan selamat diberikan saat rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani atas keberhasilannya meraih predikat menteri keuangan terbaik di dunia.

Ucapan selamat disampaikan Jokowi saat membuka rapat paripurna kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2/2018).

"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat terlebih dahulu kepada Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani Indrawati yang mendapatkan sebuah kepercayaan menjadi menteri terbaik, satu-satunya menteri terbaik dunia," kata Jokowi.

Jokowi lalu menghampiri Sri Mulyani yang duduk beberapa langkah dari podiumnya.

Ia menyalami mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga ikut memberi ucapan selamat kepada Sri Mulyani.

Aksi Jokowi itu mengundang tawa dan tepuk tangan dari para menteri Kabinet Kerja yang lain. Suasana rapat kabinet yang serius menjadi santai untuk beberapa saat.

Setelah mengucapkan selamat ke Sri Mulyani, Jokowi memulai pidatonya mengenai Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019.

Baca selengkapnya: Tinggalkan Podium, Jokowi Hampiri Sri Mulyani dan Ucapkan Selamat

 

5. Disebut Fadli Zon Tak Layak Jadi Menteri Terbaik, Ini Kata Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di dunia dalam acara World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab.

Namun, Wakil Ketua DPR Fadli Zon justru menyebut Sri Mulyani tak pantas mendapatkan penghargaan tersebut.

Saat ditanya wartawan soal kritik Fadli tersebut, Sri Mulyani hanya menjawab santai. Ia sendiri mengaku belum melihat langsung kritik via tweet yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Oh masa? Saya enggak lihat," kata Sri Mulyani kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin siang.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun enggan menanggapi lebih jauh kritik yang dilontarkan Fadli Zon mengenai sejumlah target yang tak tercapai.

"Iya, enggak perlu ditanggepin," kata Sri Mulyani sambil tersenyum dan mengangkat pundaknya.

Baca selengkapnya: Disebut Fadli Zon Tak Layak Jadi Menteri Terbaik, Ini Kata Sri Mulyani

Baca juga : Disebut Fadli Zon Tak Layak Jadi Menteri Terbaik, Ini Kata Sri Mulyani

 

6. Cerita Suami Istri Muslim Ikut Bersih-bersih Gereja Santa Lidwina Bedog

Jirhas Rani (kanan) saat membantu membersihkan Gereja Santa Lidwina di Bedog, Sleman, Yogyakarta, Senin (12/2/2018), dengan seorang warga. Jirhas datang bersama suaminya, Ahmad Muttaqin (tidak tampak dalam gambar).KOMPAS.com/Wijaya Kusuma Jirhas Rani (kanan) saat membantu membersihkan Gereja Santa Lidwina di Bedog, Sleman, Yogyakarta, Senin (12/2/2018), dengan seorang warga. Jirhas datang bersama suaminya, Ahmad Muttaqin (tidak tampak dalam gambar).
Sejak pagi umat Gereja Santa Lidwina di Bedog, Sleman, Yogyakarta, mulai berdatangan. Mereka berbondong-bondong datang untuk membersihkan area Gereja Santa Lidwina, baik di bagian luar maupun dalam.

Para umat mengepel bercak-bercak darah yang ada di lantai. Mereka juga menyapu kotoran bekas pecahan-pecahan di lantai.

Tidak hanya umat Nasrani, tampak pula seorang perempuan mengenakan hijab turut bersama umat membersihkan gereja. Perempuan bernama Jirhas Rani (30), warga Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman, ini datang bersama suaminya, Ahmad Muttaqin (37).

Jirhas Rani mengatakan, sebagai sesama manusia, sudah selayaknya saling membantu.

"Kita ini sesama manusia dan anak Indonesia, sudah selayaknya untuk saling membantu," ujar Harsani, Senin (12/2/2018).

Jirhas Rani menuturkan, perbedaan agama bukan menjadi alasan untuk tidak peduli dengan sesama. Justru sebagai sesama umat beragama harus saling simpati dan membantu ketika salah satu mengalami musibah.

"Kita ini sesama manusia, anak Indonesia yang beragama. Sebagai sesama umat beragama harus saling membantu dan menunjukkan simpati," katanya.

Baca selengkapnya: Cerita Suami Istri Muslim Ikut Bersih-bersih Gereja Santa Lidwina Bedog

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com