Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Nama Setnov Disebut, Mencari Ferrari, hingga Jakarta Gempa

Kompas.com - 24/01/2018, 07:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama mantan Ketua DPR Setya Novanto kembali disebut dalam sidang korupsi pengadaan e-KTP, Senin (22/1/2018). Kali ini nama Novanto terdengar dari rekaman wawancara oleh penyelidik Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).

Fakta persidangan itu menjadi salah satu hal yang paling banyak dibaca pembaca Kompas.com sepanjang Selasa (23/1/2018). Selain itu, ada sejumlah berita terpopuler lainnya, di antaranya gempa di Banten hingga wafatnya salah satu pendiri Partai Demokrat Sys Ns.

Nama Setnov kembali disebut

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman wawancara antara FBI dan Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin lalu.

Penyidikan itu merupakan kerja sama antara KPK dan FBI. Wawancara dilakukan di Los Angeles pada Agustus 2017.

Dalam rekaman itu, terdengar dua hal yang diungkapkan Marliem kepada penyelidik FBI, yaitu terkait tawar-menawar harga software yang melibatkan Setya Novanto dan soal jam tangan yang diberikan kepada Setya Novanto.

Selengkapnya bisa dibaca di artikel Rekaman FBI dengan Johannes Marliem Diputar, Setya Novanto Kembali Disebut

"Pesawat Hari Kiamat"

Pesawat langka Boeing E-4B "Doomsday" terlihat berada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/1/2018) siang. Keberadaan pesawat tersebut dikaitkan dengan kunjungan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis ke Indonesia.

Oleh NATO, pesawat ini dijuluki sebagai "Pesawat Hari Kiamat" atau "Doomsday Plane". Julukan itu diberikan karena E-4B bakal difungsikan sebagai kantor kepresidenan manakala perang nuklir pecah.

Dari pesawat ini, mereka bisa memberikan komando ke seluruh angkatan bersenjata AS manakala terjadi perang nuklir dan unit-unit di darat lumpuh akibat radiasi nuklir.

Seperti apa pesawat ini? Simak artikel Siang Ini, Pesawat Hari Kiamat AS Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Memburu Ferrari

Mobil Ferrari California berwarna merah dengan pelat nomor B 1 RED menjadi pembicaraan publik setelah Ketua DPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengunggah fotonya bersama kendaraan tersebut.

Pemprov DKI Jakarta mencari keberadaan mobil itu karena pajak mobil mewah itu belum dibayar. Namun, pencarian kepemilikan mobil itu berakhir di jalan sempit Gang Y, Jalan Kebon Jeruk Raya, Palmerah, Jakarta Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com