Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Ungkap Hasil Pertemuan Jokowi dengan Wakil PM China

Kompas.com - 29/11/2017, 13:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/11/2017) siang.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, tidak ada hal urgen yang dibahas dalam pertemuan itu. Retno Marsudi mengatakan, Yandong hanya melaporkan soal kesepakatan yang sudah dicapai sebelumnya dengan kementerian-kementerian.

"Karena beliau, kemarin, baru saja menyelesaikan pertemuan dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Ada beberapa MoU yang ditandatangani, antara lain di bidang perfilman dan pendidikan," ujar Retno seusai mendampingi Presiden Jokowi menerima Yandong.

"Jadi tadi intinya beliau hanya melaporkan apa yang sudah dicapai bersama-sama sebelumnya," kata Retno Marsudi.

(Baca juga: China Tawarkan Pengembangan Teknologi Nuklir ke RI)

Retno menjelaskan, dalam kerangka hubungan bilateral Indonesia dengan China, terdapat banyak pilar yang dapat dijadikan obyek kerja sama. Mulai dari politik, ekonomi, perdagangan, hingga sosial dan budaya.

Kerja sama China dengan Kemenko PMK tersebut, lanjut Retno, merupakan kerangka hubungan bilateral di bidang sosial dan budaya.

Meski demikian, lanjut Retno, Presiden Jokowi tetap menyampaikan harapan soal peningkatan kerja sama Indonesia dengan China di masa mendatang.

"Presiden menyinggung banyak hal. Mulai dari hubungan dagang, permintaan agar akses Indonesia ke China dalam hal perdagangan lebih besar. Misalnya untuk komoditas kelapa sawit. Selain itu harapan untuk peningkatan investasi (China di Indonesia). Intinya itu," ujar Retno.

(Baca juga: Wapres Minta China Tak Banyak "Ekspor" Tenaga Kerja ke RI)

Menko PMK Puan Maharani menambahkan, Indonesia dengan China menandatangani enam kesepakatan. Beberapa di antaranya di sektor kesejahteraan sosial, kepemudaan, kesehatan, peningkatan investasi dan pariwisata.

"Karena memang Tiongkok (China) akan menginvestasikan 750 miliar dollar AS dalam lima tahun. Karena itu, sebagian kami harap bisa masuk ke Indonesia," ujar Puan.

Kompas TV Selama 3 tahun terakhir, pemerintahan Jokowi-JK, mengebut pembangunan infrastruktur di seluruh tanah air, salah satunya di Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com