Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Anggaran TGUPP Anies-Sandi, Mendagri Sebut Punya Wewenang Revisi

Kompas.com - 22/11/2017, 12:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Kemendagri masih menunggu pembahasan resmi rencana anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan Tjahjo menanggapi pemberitaan membengkaknya rencana anggaran TGUPP DKI Jakarta dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.

"Saya menunggu keputusan bersama dengan DPRD dulu. Itu kan baru pengajuan Pak Gubernur. Sah saja namanya juga pengajuan," ujar Tjahjo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

"(Kemendagri) menunggu DPRD. Biasanya kalau sudah diputuskan DPRD disampaikan ke Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri)," kata dia.

(Baca juga: ICW Berharap Kasus "Anggaran Siluman" Tak Terulang di RAPBD DKI)

Namun, Tjahjo menyatakan, ia juga memiliki kewenangan merevisi pengajuan anggaran TGUPP tersebut. Karena itu, RAPBD harus memastikan terlaksananya program strategis nasional dan program prioritas di daerah.

Politisi PDI-P itu mengatakan, jumlah personel TGUPP bisa bertambah atau berkurang dan hal tersebut harus dibahas kepala daerah bersama DPRD.

"Secara prinsip kami belum terima usulan. Karena Kemendagri juga memiliki kewenangan untuk merevisi. Yang penting skala prioritas program Pak Anies-Sandi harus masuk iya. Tapi hal-hal yang melebihi ketentuan hal yang diatur ya dibahas dulu bersama DPRD," ujar dia.

(Baca juga: Anies Akan Jelaskan Kenaikan Anggaran TGUPP jika Sudah Lengkap)

KOMPAS Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan
Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebelumnya mengajukan anggaran sebesar Rp 28 miliar pada RAPBD DKI 2018.

Anies menyebut, langkah ini lebih baik ketimbang pembiayaan jasa melalui pihak swasta.

"Jadi, Alhamdulillah kami akan menghentikan praktik-praktik pembiayaan yang tidak menggunakan APBD untuk orang-orang yang bekerja membantu Gubernur," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (21/11/2017).

(Baca: Alasan Anies Tingkatkan Anggaran Tim Gubernur Jadi Rp 28 Miliar)

Melalui pembiayaan APBD, kata Anies, orang-orang yang bekerja dengan gubernur tidak bergantung pada dana pihak lain.

Menurut Anies, hal ini sangat penting. Sebab, orang-orang yang memberi masukan kepada gubernur tidak boleh bergantung pada pihak swasta. Apalagi, orang-orang ini juga ikut memberi masukan dalam pengambilan keputusan gubernur.

"Kalau mereka yang bekerja membantu gubernur, menyusun kebijakan, dan membantu percepatan pembangunan justru dibiayai swasta, potensi ada konflik kepentingan menjadi

Kompas TV Anggaran tim gubernur untuk percepatan pembangunan naik hampir 12 kali lipat dari rancangan APBD


tinggi," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com