Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Kode Iriana untuk Jokowi yang Gagal dan Kisah Dirut AP II Menyamar Jadi "Airport Helper"

Kompas.com - 09/09/2017, 08:00 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Meski tak ada peristiwa besar kemarin, namun laman Kompas.com tetap menampilkan berita-berita menarik, bahkan cenderung disukai pembaca dibanding hari-hari biasanya. Dua berita terpopuler di Kompas.com cukup unik dan sayang sekali jika Anda sampai melewatkannya.

Salah satunya adalah kisah Dirut AP II yang menyamar menjadi airport helperDalam rangka apa sang dirut sampai mau menyamar jadi airport helper

Ada pula, berita ringat soal kode Iriana kepada Jokowi saat kunjungan di Singapura. Kisah kode Iriana yang gagal ini menggelitik dan menarik perhatian pembaca. Anda disarankan membacanya sampai selesai dan jangan lupa menonton videonya.

Bagi Anda yang tak sempat membaca Kompas.com secara tuntas kemarin, jangan khawatir, rangkuman berita ini akan memudahkan Anda untuk meng-update perkembangan terkini di jagat pemberitaan. Simak....


Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat menyamar sebagai petugas airport helper di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (8/9/2017). Awaluddin melakukan hal tersebut untuk mengecek kinerja helper yang sebelumnya disebut malas-malasan di media sosial.Dokumentasi PT Angkasa Pura II Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat menyamar sebagai petugas airport helper di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (8/9/2017). Awaluddin melakukan hal tersebut untuk mengecek kinerja helper yang sebelumnya disebut malas-malasan di media sosial.
1. Cerita Dirut AP II Menyamar Jadi "Airport Helper" di Bandara Soetta

Menyikapi keluhan dari warganet tentang kinerja airport helper yang disebut malas-malasan, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengecek kebenaran info itu dengan pura-pura jadi helper di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (8/9/2017) pagi.

Awaluddin melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan para petugas agar bisa memantau bagaimana kinerja mereka yang sesungguhnya di lapangan.

"Saya bergabung dengan rekan-rekan airport helper mulai dari pukul 06.05 WIB tadi pagi dan menemukan beberapa hal yang jadi catatan saya," kata Awaluddin melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat siang.

Awaluddin menjelaskan, dari temuan serta penglihatannya, tidak nampak helper seperti yang disebut warganet sedang bermalas-malasan.

Baca selengkapnya di sini. 

Jokowi dan Iriana saat temu masyarakat Indonesia di Singapura. Bidik Layar Youtube Kementerian Sekretariat Negara RI Jokowi dan Iriana saat temu masyarakat Indonesia di Singapura.

2. Saat Kode Iriana Gagal Ditangkap Jokowi...

Ibu Negara Iriana terlihat gelisah saat Presiden Joko Widodo berpidato. Ia berusaha memberi kode kepada sang suami agar merapikan rambutnya yang berantakan.

Berkali-kali, Iriana mencoba, namun Jokowi tetap asyik dengan pidatonya dan tak menangkap kode yang diberikan. Hal ini terjadi saat Presiden Joko Widodo berpidato di hadapan ribuan warga negara Indonesia di Singapura, Rabu (7/9/2017).

Jokowi memang mendapat sambutan yang antusias dalam acara itu. Masyarakat Indonesia yang hadir berebutan untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan Kepala Negara.

Saat memasuki gedung KBRI Singapura, rambut Jokowi masih terlihat rapih. Namun, begitu diminta berpidato, beberapa helai rambut Jokowi maju agak ke depan sehingga membuat penampilan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi berantakan.

Baca selengkapnya di sini. 


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) melihat suasana Umbul Ponggok saat mengunjungi desa wisata di Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (23/8/2017). Menkeu berharap agar bantuan dana desa dari pemerintah dapat digunakan secara optimal untuk mendukung pemberdayaan masyarakat menuju desa yang mandiri dan sejahtera. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww/17.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) melihat suasana Umbul Ponggok saat mengunjungi desa wisata di Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (23/8/2017). Menkeu berharap agar bantuan dana desa dari pemerintah dapat digunakan secara optimal untuk mendukung pemberdayaan masyarakat menuju desa yang mandiri dan sejahtera. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww/17.
3. Ketika Sri Mulyani Protes Syarat Rekrutmen CPNS Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat protes saat melakukan konferensi pers mengenai penerimaan calon pegawai negeri sipil ( CPNS) baru di lingkungan Kemenkeu, Kamis (7/9/2017).

Perempuan yang akrab disapa Ani tersebut protes ketika membacakan kriteria CPNS Kemenkeu.

Adapun, selain lulusan S1, S2, dan DIII, Kemenkeu juga menerima pelamar dari lulusan terbaik atau cumlaude, penyandang disabilitas, dan putra/putri Papua dan Papua Barat.

Tak ada masalah ketika dirinya membacakan kriteria penyandang disabilitas dan lulusan terbaik. Namun nada suara Sri Mulyani meninggi ketika membacakan kriteria putra/putri Papua dan Papua Barat.

Baca selengkapnya di sini. 


Badai matahari kelas X2,2 dan X9,3 terbentuk pada Rabu (6/9/2017). Salah satunya merupakan yang terkuat dalam 12 tahun. NASA Badai matahari kelas X2,2 dan X9,3 terbentuk pada Rabu (6/9/2017). Salah satunya merupakan yang terkuat dalam 12 tahun.
4. Badai Matahari Terkuat dalam 12 Tahun Menuju Bumi, Akankah Mematikan?

Bumi tidak hanya menghadapi ancaman badai Irma, tetapi juga "badai" lain yang berasal dari matahari.

Badai matahari alias aliran partikel bermuatan dari bintang tata surya kita baru saja terbentuk pada Rabu (6/9/2017) kemarin.

Keterangan di situs web Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Rabu menyebut, ada 2 badai yang terbentuk kemarin, tergolong dalam kelas X2.2 dan X9.3.

Badai dengan kelas X9,3 disebut sebagai yang terkuat dalam 12 tahun terakhir, terhitung sejak badai kelas X17 yang terjadi pada tahun 200

Kedua badai matahari itu terbentuk di zona aktif matahari bernama AR 2673. Pada 4 September 2017 lalu, area itu juga menghasilkan badai dengan kekuatan sedang.

Baca selengkapnya di sini. 


Penggambaran rupa Dewa Ganesha menyantap domba dalam iklan yang dirilis Meat and Livestock Australia memicu kemarahan warga India di Australia.


Youtube: MLA Penggambaran rupa Dewa Ganesha menyantap domba dalam iklan yang dirilis Meat and Livestock Australia memicu kemarahan warga India di Australia.

5. Iklan Kontroversial Ganesha Santap Daging, Picu Kemarahan Warga Hindu

Warga keturunan India di Australia mengungkapkan kemarahan mereka setelah tayangan sebuah iklan menggambarkan dewa Hindu, Ganesha menyantap daging.

Iklan itu dianggap menghina, dalam agama tersebut sang dewa dikenal sebagai sosok vegetarian.

Dalam iklan tersebut terdapat sosok-sosok dari beragam agama dan kepercayaan, termasuk Yesus, Buddha, dan juga Nabi Musa.

Mereka terlihat makan bersama dalam jamuan barbekyu di halaman belakang sebuah rumah.

Pada satu momen dalam iklan itu, Buddha bertanya, "haruskah kita membahas gajah di ruangan ini?"

Baca selengkapnya di sini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com