Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilgub Jabar, PPP Masih Pantau Dinamika Partai Lain

Kompas.com - 06/09/2017, 16:23 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih memantau peta persaingan untuk Pilkada Jawa Barat 2018.

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, hal ini menjadi alasan mengapa partainya belum menentukan pilihan.

Dari sejumlah nama yang muncul, PPP telah berkomunikasi intensif dengan salah satu bakal calon.

"Keputusan final itu kan melihat konfigurasi juga. Misalnya tiba-tiba Golkar atau PDI-P sebagai yang paling besar mengubah strateginya, mengubah calonnya, kan kami harus menimbang kembali juga kalau enggak bersama mereka," kata Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2017).

"Atau karena dia mengubah, kami jadi bersama mereka kan bisa juga," lanjut dia.

Baca: Ridwan Kamil Akui Didukung Partai dengan Balasan Berbagi Kekuasaan

Arsul mengakui, intensitas komunikasi yang paling tinggi dibangun dengan Ridwan Kamil.

Sementara, komunikasi dengan calon lainnya masih sangat elementer.

Menurut Arsul, Ridwan Kamil sudah meminta kesediaan PPP untuk mendukungnya termasuk menanyakan syarat dukungan.

Oleh karena itu, PPP meminta DPW Jawa Barat untuk berkomunikasi dengan beberapa partai lain serta mengevaluasi 10 tahun kepemimpinan Ahmad Heryawan.

"Dan lima tahun ke depan apa sih yang diperlukan Jawa Barat. Jangan kami ini, walaupun politik, pertimbangannya selalu praktis-praktis saja," kata Anggota Komisi III DPR itu.

Adapun mengenai figur calon wakil gubernur pendamping Ridwan Kamil, PPP terbuka untuk musyawarah kembali.

"Bisa juga kan kemudian tidak dari orang partai juga. Harus terbuka juga pimpinannya," kata dia.

Partai Nasdem sudah terlebih dahulu mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil.

Sementara, partai lainnya yang akan mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil adalah PKB.

Namun, koalisi Nasdem dan PKB belum memenuhi syarat minimal kursi untuk mencalonkan pasangan cagub dan cawagub.

PKB hanya mengantongi 7 kursi sementara Nasdem hanya mengantongi 5 kursi.

Keduanya membutuhkan minimal 8 kursi lagi untuk bisa mencalonkan Ridwan Kamil.

PKB menyatakan siap menyodorkan kadernya untuk menjadi cawagub pendamping Wali Kota Bandung itu.

"Yang pas, di Jawa Barat ini harus selesai dengan kelompok-kelompok grass root yang bisa disentuh oleh stakeholder PKB itu kiai-kiai di kampung, di masjid-masjid kecil, itu ada di PKB," kata Sekretaris Fraksi PKB di DPR, Cucun Ahmad Syamsujial di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2017).

Kompas TV Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut baik dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap dirinya di Pilgub Jabar 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com