Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah Tak Naikkan Harga BBM

Kompas.com - 22/06/2017, 20:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tidak jadi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per Juli 2017.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, hal tersebut disebabkan turunnya harga minyak mentah dunia.

"Ada tren penurunan harga minyak mentah dunia," ujar Jonan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Harga minyak mentah Nymex misalnya. Pantauan tengah pekan Juni 2017 mencapai USD 42 Dolar per barel.

Angka itu naik dari pekan sebelumnya yang mencapai USD 45-46 Dolar per barel. Harga minyak mentah Brent juga demikian.

(Baca: Jokowi: Tak Ada Kenaikan Harga BBM pada Juli)

Pantauan per Rabu ini, harga minyak berada pada angka USD 44 Dolar per barel.

"Pekan lalu harganya mencapai USD 47-48 Dolar per barel ya," ujar Jonan.

"Dengan pertimbangan ini, maka pemerintah memutuskan harga BBM masih sama. Khususnya untuk Premium Ron88, Solar 48 dan Biosolar," lanjut dia.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo memastikan, pemerintah tak akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (22/6/2017).

"Dari hitung-hitungan kalkulasi terakhir kemarin, kami sudah memastikan bahwa pada bulan depan, bulan Juli, tidak ada kenaikan BBM," ujar Jokowi.

(Baca: Jonan: Penetapan Harga BBM pada Juli 2017 Tunggu Instruksi Presiden)

Pasalnya, berdasarkan kalkulasi Menteri Keuangan beserta menteri terkait, harga BBM pada Juli 2017 mau tidak mau harus dinaikan.

"Tetapi sekali lagi, setelah kita kalkulasi kembali, setelah kita hitung kembali, BBM bisa tidak kita naikkan, termasuk di dalamnya BBM dan gas," ujar Jokowi.

Kompas TV Pemerintah Berencana Tambah Dana Subsidi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com