Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Kompas.com - 25/05/2017, 12:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian memastikan ada dua kali bom bunuh diri dalam peristiwa ledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. Ledakan itu telah menewaskan tiga orang anggota kepolisian yang sedang menjaga pawai obor.

Kepala Divisi Humas Polri Ijen Setyo Wasisto mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi, ledakan pertama terjadi pada pukul 21.00.

"Begitu mendengar ledakan pertama, saksi (anggota kepolisian) langsung lari mendekati TKP. Sampai di sana sudah ada bau menyengat dan asap tebal berwarna putih," ujar Setyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis.

(Baca: Bripda Gilang Telepon Ibunya Sebelum Ledakan Bom di Kampung Melayu)

Di lokasi, saksi yang juga merupakan anggota kepolisian melihat ada empat anggota polisi yang tergeletak. Dua orang langsung dikenali yakni Bripda Yogi dan Bripda Taufan yang merupakan anggota Sabhara Polda Metro Jaya.

Sementara dua anggota lannya tak sempat dilihat wajahnya. Saat saksi berusah mengevakuasi rekannya itu, terdegar lagi ledakan kedua. Ledakan kedua terjadi hanya berselang 5 menit.

(Baca: Jenazah Bom Kampung Melayu Sulit Diidentifikasi Tim Forensik)

"Ledakan kedua sumbernya berasal dari lokasi yang berjarak sekitar 10 meter dari TKP pertama. Saksi merasa sakit di telingan karena tekanan udara yang begitu kuat, panik, dan langsung melapor ke Polres Jakarta Timur," ucap Setyo.

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk potongan tubuh yang diduga pelaku, panci, paku, hingga gotri. Sementara pelaku masih diselidiki aparat kepolisian.

Dari ledakan tersebut, polisi mencatat ada tiga anggota kepolisian yang gugur dalam tugas. Selain itu, ada 6 anggota kepolisian yang mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit.

Dari warga sipil, ada 5 korban yang terluka. Mereka terdiri dari sopir Kopaja, mahasiswi, hingga karyawan BUMN.

Kompas TV Kampung Melayu Diguncang Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com