Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 4 Terduga Teroris di Banten, 1 Tewas, Ini Kronologinya

Kompas.com - 23/03/2017, 17:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap empat orang terduga teroris di wilayah Banten termasuk satu orang yang tewas terkena tembakan polisi.

"Kamis pukul 12.00 WIB telah dilakukan operasi penindakan terhadap para terduga teroris di wilayah Banten," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/3/2017), seperti dikutip Antara.

Tiga terduga teroris yang diamankan adalah Achmad Supriyanto, Icuk Pamulang dan Ojid Abdul Majid.

Abdul Majid diketahui menderita luka tembak di tangan karena melawan petugas saat hendak ditangkap.

Sementara terduga teroris yang tewas adalah Nanang Kosim.

Rikwanto menjelaskan, awalnya keempatnya berangkat dari arah Anyer dengan menggunakan dua kendaraan Toyota Avanza.

"Setibanya di Ciwandan, mobil tersangka melambat sehingga petugas mengambil kesempatan untuk menghentikan mobil mereka," katanya. 

Ia menambahkan, kendaraan yang ditumpangi Achmad Supriyanto dan Icuk Pamulang saat dihentikan petugas, langsung berhenti dan menyerah sehingga dapat langsung ditangkap.

Namun, kendaraan yang ditumpangi Nanang Kosim dan Ojid Abdul Majid saat diberhentikan petugas, tidak berhenti dan malah menabrak mobil petugas yang menghadang.

Nanang dan Abdul akhirnya dilumpuhkan oleh petugas. 

"Kemudian dalam perjalanan ke rumah sakit, Nanang meninggal dunia," katanya.

Dalam penangkapan ini, satu pucuk pistol disita petugas sebagai barang bukti.

Dalam aksi terorisme, Rikwanto mengatakan, mendiang Nanang diduga pernah mengikuti pertemuan aksi teror di Batu, Malang, Jawa Timur pada 20-25 November 2015.

"Nanang sebagai pengajar teknik persenjataan," katanya.

Selain itu, Nanang pernah merencanakan pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok Anshor Daulah pengganti Poso.

Kemudian menyembunyikan Abu Asybal selama dalam pelarian pascatragedi Bom Thamrin 2016.

"Bersama dengan Fajrun melakukan latihan membuat bom di Gorontalo tahun 2016," katanya.

Karopenmas menambahkan, Nanang juga diduga mengetahui dan menyembunyikan Andi Bakso pelaku bom Gereja Samarinda.

Selain itu, Nanang juga terlibat pembelian senjata M16 untuk kelompok Anshor Daulah yang sudah direncanakan sejak tahun 2015.

Sementara peranan tiga terduga teroris lainnya masih didalami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com