Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tommy Page Meningal dan Pastor Katolik yang Ngobrol Bahasa Arab dengan Raja Salman

Kompas.com - 06/03/2017, 07:57 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Topik pemberitaan sepanjang Minggu (5/3/2017) kemarin masih diwarnai oleh kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Yang menarik adalah kisah seorang pastor Katolik Indonesia yang ngobrol dengan Raja Salman dengan menggunakan bahasa Arab.

Berita lain yang mengejutkan adalah kabar meninggalnya penyanyi Tommy Page. Penyanyi yang populer di Indonesia di awal tahun 1990-an ini diduga bunuh diri.

Berikut lima berita pilihan yang sebaiknya Anda tahu.

1. Tommy Page Meninggal

Penyanyi Tommy Page ditemukan meninggal dunia pada Jumat (3/3/2017). Usianya 46 tahun.

Meskipun penyebab meninggalnya belum diketahui, beberapa temannya menyebut Page bunuh diri.

Menurut ExtraTV, sebuah akun Facebook menyebut Page sudah lama menghadapi depresi. Namun posting tersebut kemudian dihapus.

Selengkapnya baca di sini

Baca juga: Mengenang Tommy Page

2. Cerita Pastor yang Mengobrol dengan Raja Salman dalam Bahasa Arab

KOMPAS.COM/Robinson Gamar Romo Venus saat memberikan pelayanan umat di Paroki St. Maria Bunda Segala Bangsa, Puja Mandala, Nusa Dua, Bali
Saat tiba di Bandara Ngurah Rai Raja Salman disambut sejumlah tokoh agama dan masyarakat di Bali. Seorang di antaranya adalah imam Katolik yaitu Pastor Eventius Dewantoro, Pr.

Peristiwa menarik terjadi ketika pastor yang akrab disapa Romo Venus bersalaman dengan Raja Salman. Keduanya terlibat dalam obrolan singkat dalam bahasa Arab.

Raja Salman pun kagum dan heran, ada seorang pastor Katolik di Bali yang fasih berbahasa Arab.

Apa yang diobrolkan? Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: Mengapa Raja Salman dan Rombongan Menginap di Nusa Dua?

3. Dramatis, 5 Gol Gonzales Loloskan Arema FC ke Final Piala Presiden

KOMPAS.com / Andi Hartik Pelatih Arema FC Aji Santoso bersama Cristian Gonzales saat konferensi pers usai mengalahkan Semen Padang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (5/3/2017)
Arema FC lolos ke final Piala Presiden 2017 setelah mengalahkan Semen Padang dengan skor 5-2 pada partai di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (5/3/2017).

Kelolosan Arema terasa dramatis. Sebab, Semen Padang memiliki modal keunggulan satu gol pada partai semifinal pertama.

Semua gol yang dibukukan Arema dicetak oleh ujung tombak senior Cristian Gonzales. Lima gol yang dibuat El Loco menjadikannya top scorer sementara turnamen dengan koleksi delapan gol.

Selengkapnya baca di sini

4. Facebook Mulai Beri Peringatan di Berita "Hoax"

Reuters Facebook sudah mengumumkan siaran langsungnya akan diperlakukan sama dengan konten-konten lainnya.
Sesuai janjinya pada akhir tahun lalu, bulan ini Facebook dilaporkan memulai langkah-langkah untuk memerangi peredaran berita palsu alias hoax dengan memberi label khusus.

Label berbunyi "disputed" (kebenarannya disangsikan) itu disematkan di posting secara individual, bukan di akun pengunggah secara keseluruhan.

Isi konten dinilai kebenarannya oleh pihak ketiga yang bekerjasama dengan Facebook sebagai pemeriksa fakta.

Para pemeriksa fakta ini bergabung di bawah organisasi jurnalis non-profit, Poynter. Total anggotanya ada 42, namun Facebook baru aktif menggunakan jasa dari 4 di antaranya, yakni Snopes, Factcheck.org, ABC News, dan PolitiFact.

Selengkapnya baca di sini

5. Mesir Mendeportasi Empat Pelajar Belia Indonesia

Kairo, Ibukota Mesir.
Pemerintah Mesir, Sabtu (4/3/2017), mendeportasi empat warga negara Indonesia (WNI) yang masih berusia belasan tahun karena tidak dapat menunjukkan paspor dan izin tinggalnya telah habis ketika ada pemeriksaan pada 27 Februari 2017.

Mereka berinisial MJ (14 th), MBA (13 th), MBU (13 th) dan NA (12 th).Keempatnya diperiksa oleh aparat Keamanan Nasional Mesir setelah keluar dari masjid di Provinsi Sharqeyah, Zagazig, sekitar 100 km arah timur laut Kairo, ibu kota Mesir.

Mereka saat itu bersama dengan 126 warga negara Malaysia dan seorang warga negara Singapura. Para WNI tersebut belajar di pondok Markaz Tahfiz Qur’an yang berjarak sekitar 50 km dari kota Zagazig.

Dalam pemeriksaan oleh jaksa penuntut umum, mereka mengatakan bahwa tujuan pergi ke Mesir adalah untuk belajar Al Qur’an dan belajar Bahasa Arab.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com