Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Narkoba Bisnis di Lapas Jambi, Polisi Duga Ada "Orang Dalam"

Kompas.com - 03/03/2017, 15:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, razia dilakukan di Lapas Klas IIA Jambi untuk membongkar praktik bandar narkoba yang masih berbisnis dari balik jeruji.

Polisi menduga ada petugas lapas yang membantu orang tersebut sehingga bisa menjalankan transaksi dengan mudah.

"Patut diduga keterlibatan orang dalam," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (3/3/2017). Dengan ada bantuan tersebut, bandar itu punya kesempatan untuk berkomunikasi dengan pihak luar.

Polisi curiga bandar tersebut juga menyimpan ponsel yang disembunyikan di sel. Selain bandar, diketahui juga ada beberapa tahanan yang masih menggunakan narkoba secara diam-diam.

"Sebelumnya polisi razia dan banyak barang bukti," kata Rikwanto.

Dalam razia itu, terjadi perlawanan dari tahanan kepada petugas, yakni polisi dan pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi.

Para tahanan berupaya menggagalkan upaya razia dengan melempar batu dan membakar sejumlah ruangan di lapas.

"Mereka tidak mau diketahui kegiatan dalam peredaran narkotika karena itu menguntungkan dan hasilnya besar," kata Rikwanto.

Akibatnya kebakaran itu, aula serbaguna, koperasi, hingga ruang genset ikut terbakar. Tak hanya itu, beberapa tahanan dan polisi mengalami luka berat akibat terkena lemparan batu.

Sebanyak empat tahanan memanfaatkan situasi ricuh itu dan berhasil kabur. Mereka adalah Musbarni (26), Hendri Patria Wiranata (23), Johan  Hutasoit (35), dan Atep Rahmat alias Aak (38).

Kepolisian telah membentuk beberapa tim yang terdiri dari Polresta Jambi dan Polda Jambi untuk melakukan pengejaran.

Kompas TV Upaya membubarkan para narapidana dilakukan aparat kepolisian dalam berbagai cara, mulai dari persuasif hingga menembakkan gas air mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com