Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu yang Ditampung di Dinsos Bambu Apus adalah Istri Tokoh ISIS

Kompas.com - 07/02/2017, 11:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, salah satu warga negara Indonesia yang ditampung di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Jakarta Timur, merupakan istri dari simpatisan ISIS, Bahrumsyah.

Perempuan berinisial NK itu dideportasi dari Turki karena hendak masuk ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

"Dia (NK) memang seorang janda, diperistri oleh Bahrumsyah," ujar Rikwanto, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (8/1/2017).

Rikwanto tidak dapat memastikan kapan NK berangkat ke Suriah.

Namun, NK dideportasi oleh otoritas Turki bersama 16 WNI lainnya pada 22 Januari 2017.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Densus 88, tak ditemukan unsur-unsur perbuatan terorisme sehingga 17 WNI itu dikirim ke RSPA Bambu Apus.

"Belum lama (di Turki) karena berangkat ke sana, diamankan otoritas Turki dan dipulangkan atau dideportasi," kata Rikwanto.

NK diketahui merupakan isteri ketiga Bahrumsyah.

Menurut Rikwanto, Bharumsyah merupakan salah satu tokoh ISIS di Indonesia yang memiliki peran di sana.

Nama Bahrumsyah sempat mencuat sekitar Agustus 2014 setelah adanya video yang menampilkan kegiatan kelompok ISIS.

Di video itu, ia nampak mengenakan pakaian serba hitam dan sorban hitam.

Bahrumsyah pernah menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah.

Ia kemudian bergabung dengan ISIS sekitar tahun 2014.

Di Suriah, ada tiga tokoh WNI yang berbaiat kepada ISIS, yakni Bahrun Naim, Bahrumsyah, dan Salim Mubarok alias Abu Jandal.

Mereka meneladani pimpinan Tawhid Waljihad atau Jamaah Ansharut Daulad (JAD), Aman Abdurrahman yang saat ini mendekam di lapas Nusakambangan.

Tiga sekawan itu menjadi pemegang komando NIIS atas berbagai rencana teror di Indonesia.

Bahrumsyah diketahui merupakan penyandang dana teror bom Thamrin, Januari 2016.

Saat ini, sebanyak 75 WNI ditampung di RPSA Bambu Apus, Jakarta Timur dengan rincian 41 orang dewasa terdiri dari 24 perempuan dan 34 orang anak-anak.

Selama di Bambu Apus mereka mendapatkan layanan trauma healing dan trauma counseling, terutama kepada anak-anak sebelum nantinya mereka kembali ke daerah masing-masing.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap masyarakat menerima kembali WNI yang dideportasi dari Turki saat akan menuju Suriah, setelah mereka pulang ke kampung halamannya.

Menurut Khofifah, jika mereka dikucilkan oleh masyarakat akan berdampak negatif terhadap mereka karena akan menghambat proses reintegrasi sosial WNI yang diduga bergabung dengan ISIS tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com