Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarahan Donald Trump dan Kata Jokowi soal Kicauan SBY, Jangan Ketinggalan Berita Kemarin

Kompas.com - 23/01/2017, 07:53 WIB

1. Komentar Jokowi atas Kicauan SBY

Presiden Joko Widodo menanggapi dingin kicauan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di akun Twitter @SBYudhoyono.

Menurut Jokowi, sudah saatnya masyarakat membangun budaya baru tentang nilai kesopanan dan kesantunan saat berucap dan menyampaikan ujaran-ujaran di media sosial.

"Kita harus bangun budaya sopan dan santun. Jangan menghasut, jangan memfitnah, dan jangan menyebarkan kabar bohong atau hoax," ucap Jokowi, di Bogor, Minggu (22/1/2017).

Selengkapnya baca di sini.
Baca juga: 
Akun Twitter SBY: Ya Allah, Negara Kok Jadi Begini...
Ini Kata Wapres Kalla soal Kicauan SBY di Twitter

2. Pendapatan Sopir Tak Sesuai, Uber Amerika Didenda Rp 266 Miliar

KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN Logo Uber
Uber sepakat membayar denda senilai 20 juta dollar AS atau setara Rp 266 miliar atas tuntutan Komisi Perdagangan (FTC) Amerika Serikat. FTC menilai Uber memberikan informasi yang tidak sesuai kepada para calon pengemudi, dengan memberikan promosi berlebihan soal pendapatan yang bisa diterima.

Contohnya, Uber mengklaim di situsnya bahwa pendapatan rata-rata sopir UberX dalam satu tahun adalah sekitar 90.000 dollar AS (Rp 1,2 miliar) di New York dan lebih dari 74.000 dollar AS (Rp 986 juta) di San Francisco.

Padahal, menurut penyelidikan FTC, rata-rata pendapatan sopir UberX dalam satu tahun di New York berkisar 61.000 dollar AS (Rp 813 jutaan) dan 53.000 dollar AS (Rp 706 jutaan) di San Francisco.

Secara keseluruhan, kurang dari 10 persen dari total sopir Uber di AS yang memperoleh pendapatan tahunan seperti yang dipromosikan di situs layanan ride-sharing tersebut.

Selengkapnya baca di sini

3. Pelantikannya Diberitakan Sepi, Donald Trump Marah kepada Media

Nicholas Kamm / AFP Presiden AS Donald Trump didampingi wakil presiden Mike Pence menyaksikan parade kehormatan usai dilantik di Washington DC, Jumat (20/1/2017).
Donald Trump lagi-lagi melancarkan serangannya terhadap media di Amerika Serikat, meski telah resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kali ini, Trump marah atas pemberitaan media terhadap upacara pelantikannya.

Saat berkunjung ke markas Central Intelligence Agency di Langley, Virginia, Trump mengungkapkan kekesalannya karena diberitakan bahwa masyarakat AS tidak antusias mengikuti inaugurasi yang mengesahkannya sebagai presiden ke-45.

"Saya sedang berpidato. Saya kemudian melihat ada jutaan, sekitar 1,5 juta orang," ucap Trump, seperti dilansir AFP, Minggu (22/1/2017).

"Namun, mereka (media) memperlihatkan tanah lapang yang seperti tidak ada orang di sana, dan mereka mengatakan, Donald Trump tidak disambut baik," kata dia.

Selengkapnya baca di sini. 

Ikuti perkembangan berita soal Donald Trump dalam topik ini

4. Alasan NF Mencoret Bendera Merah Putih dengan Tulisan Arab

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Massa Front Pembela Islam melakukan longmarch dari Masjid Al-Azhar menuju ke Mabes Polri di Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017). Mereka menuntut agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dari jabatannya karena dianggap membiarkan pecahnya kerusuhan antara FPI dan LSM GMBI di Bandung, Jawa Barat pada pekan lalu.
Setelah diperiksa sejak Kamis (19/1/2017), NF, tersangka yang membawa bendera Merah Putih yang dibubuhi tulisan Arab, menuturkan perihal motif tindakannya kepada polisi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, NF terinspirasi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

"Dia mencontoh zaman dulu kayak TKR. Barisan Keamanan Rakyat zaman dulu," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Minggu (22/1/2017).

(Baca: Hati-hati Gunakan Bendera "Merah Putih"...)

NF mengaku tak dipaksa atau diperintah. Pemikiran untuk mencoret bendera Indonesia merupakan ide NF.

Simpatisan Front Pembela Islam itu lalu memutuskan untuk ikut aksi di depan Mabes Polri dan mengibarkan bendera hasil "karya"-nya.

Selengkapnya baca di sini.

5. Cerita Penumpang Saat Xpress Air di Ketinggian Turun Tiba-tiba

- -
Pesawat XpressAir XN 811 rute Jakarta-Sorong mengalami gangguan teknis setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/1/2017) dini hari tadi. Akibatnya, pesawat harus kembali ke Bandara Soekarno-Hatta atau return to base (RTB).

Pesawat kemudian turun secara mendadak. Para penumpang merasakan sakit di telinga dan kepala mereka akibat tekanan udara yang berubah secara drastis. Ada yang hidungnya sampai keluar darah.

Selengkapnya baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com