Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Toleransi Beragama Sudah Jadi Gaya Hidupnya

Kompas.com - 25/12/2016, 14:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditanya rencananya dalam menjaga toleransi beragama jika terpilih kembali menjadi gubernur.

Basuki mengatakan dia bukan orang yang baru akan menjaga toleransi, melainkan sudah melakukannya.

"Karakter orang itu enggak bisa dibuat-buat. Kamu harus lihat rekam jejaknya. Saya kira sudah banyak orang turun ke kampung saya, menyelidiki di kampung Ahok rekam jejaknya bagaimana, toleransinya bagaimana," ujar Basuki atau Ahok di Gereja Kristus Yesus Pluit, Jalan Pluit Permai Dalam, Minggu (25/12/2016).

(Baca: Usai Beribadah, Jemaat GKY Pluit Foto-foto Bersama Ahok)

Di depan publik, Ahok sering bercerita tentang dia dan kepeduliannya terhadap umat Islam. Salah satunya soal dia yang suka membangun masjid ketika masih berdomisili Belitung.

Bahkan sebelum dia menjadi Bupati Belitung Timur. Pertengahan tahun 2016, Ahok pernah bercerita tentang sebuah masjid rusak di dekat rumahnya di Belitung.

Setiap Ahok pergi ke kantor, dia selalu melihat masjid tersebut. Kebetulan dia mengenal pengurus masjid dan warga sekitar.

Pengurus masjid itu pun bercerita kepada Ahok. Mereka merasa telah ditipu oleh politisi, soalnya mereka sudah pernah dijanjikan akan dibuatkan masjid pada masa kampanye.

Namun, sampai saat itu masjid tersebut tidak diperbaiki. Ahok mencoba memberi solusi dengan menjelaskan skema pembiayaan masjid. 

Kata Ahok, semua jemaah masjid harus menyumbang untuk membangun masjid itu. Dia pun turut menyumbang.

Tindakan Ahok yang membantu pembangunan masjid justru dikritik kerabatnya. Alasannya, sumbangan Ahok ke gereja tidak sebesar untuk masjid.

(Baca: Ahok dan Keluarga Tak Punya Tradisi Khusus dalam Perayaan Natal)

Ahok mengatakan sikapnya yang sudah dia tunjukan sejak dulu bukanlah hal yang dibuat-buat.

Baginya, menjaga toleransi beragama bukan baru rencana. "Itu enggak bisa dibuat-buat. Saya kira enggak usah bilang rencananya bagaimana karena kita tuh sudah menjiwai, gaya hidup kita," ujar Ahok.

Kompas TV Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Natal di Vatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com