Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan untuk Piala AFF 2016, Kesabaran Polisi Sutisna, dan OTT Deputi Bakamla

Kompas.com - 15/12/2016, 07:16 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Rabu (15/12/2016) kemarin menjadi hari yang membanggakan bagi Indonesia setelah Timnas Indonesia memenangkan pertandingan final Piala AFF leg pertama melawan Thailand.

Selangkah lagi, semoga saja Indonesia bisa merebut gelar juara dari Thailand dalam pertandingan leg kedua yang menjadi penentuan di Thailand pada Sabtu pekan ini. Berita kemenangan timnas ini seolah menjadi oase di tengah memanasnya politik akhir-akhir ini.

Berita lain yang menjadi perhatian pembaca sepanjang dua hari terakhir adalah video yang menjadi viral di media sosial. Video itu menampilkan seorang polisi bernama Aiptu Sutisna yang mendapat "serangan" dari seorang perempuan. 

Kemarin, Google Indonesia juga merilis statistik pencarian terpopuler. Untuk kategori tokoh politik, Ahok menjadi orang yang paling banyak dicari di Google, diikuti Sri Mulyani dan Buni Yani. 

Bagi Anda yang kemarin tak sempat mengikuti pemberitaan di Kompas.com, simak berikut ini berita-berita kemarin yang perlu Anda ikuti. 


1. Final Pertama Piala AFF 2016, Indonesia Menang 2-1 atas Thailand

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Gelandang tim nasional Indonesia, Stefano Lilipaly, merayakan kemenangan Indonesia atas Thailand, pada babak final pertama Piala AFF 2016, di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Rabu (14/12/2016).
Indonesia meraih kemenangan 2-1 atas Thailand pada pertandingan pertama final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016). Rizky Pora dan Hansamu Yama menjadi pahlawan tim Garuda.

Hasil ini menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menghadapi pertandingan kedua pada 17 Desember nanti di Stadion Rajamangala, Bangkok.

Pasukan Alfred Riedl hanya perlu meraih hasil imbang untuk mencatat sejarah merengkuh trofi turnamen dua tahunan antarnegara Asia Tenggara tersebut.

Sejak mengenal final kandang-tandang, tim pemenang final pertama selalu menjadi juara turnamen.

Baca selengkapnya di sini. 

Baca juga:
Ucapan Selamat dari Jokowi yang Nonton Timnas via "Streaming" di Iran 

"Kiper Thailand Siapa? Kawin! Oh Pantas...“ 

Semangat Juang Jadi Kunci Indonesia Kalahkan Thailand 

Bagi Anda yang mengakses Kompas.com dari komputer desktop, telusuri arsip berita-berita Piala AFF, klik link di sini.  


2. Kepala Bakamla Benarkan Pegawainya Ditangkap KPK

KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Kendaraan Toyota Fortuner yang diamankan petugas KPK saat operasi tangkap tangan, Rabu (14/12/2016).
Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Ari Soedewo membenarkan kabar penangkapan Deputi Informasi, Hukum dan Kerja Sama Eko Susilo Hadi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (14/12/2016) sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut Ari, Eko merupakan pegawai yang berasal dari Kejaksaan dan merangkap sebagai pelaksana tugas Sestama selama tujuh bulan.

"Yang bersangkutan menjabat sebagai Deputi Informasi, Hukum dan Kerja Sama, berasal dari Kejaksaan. Tujuh bulan yang lalu menjabat sebagai Plt Sestama. Tadi pagi ditangkap," ujar Ari, saat ditemui di kantor Bakamla, Gedung Perintis Kemerdekaan, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).

Ari menuturkan, sebagai Plt Sestama, Eko menjadi kuasa pengguna anggaran pengadaan barang di lingkungan Bakamla.

Baca selengkapnya di sini  dan juga di sini.

Baca juga: KPK Sita Uang Tunai dan Kendaraan Saat OTT Pejabat Bakamla 

 

3. Cerita Polantas Aiptu Sutisna Diserang Pengemudi Wanita di Jatinegara

Istimewa Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan memberikan penghargaan kepada Aiptu Sutisna, polisi yang jadi korban pencakaran di Jatinegara, Rabu (14/12/2016).
Anggota Patwal Satlantas Polda Metro Jaya, Aiptu Sutisna, menceritakan kronologi penyerangan terhadap dirinya yang dilakukan oleh seorang perempuan di Jatinegara, Jakarta Timur.

Saat itu, Sutisna ditugaskan menjaga jalur Transjakarta di Jalan Jatinegara Barat, tepatnya di depan Sekolah Santa Maria, Selasa (13/12/2016). Sekitar pukul 09.00, tiba-tiba dia diteriakkan dengan cacian kasar oleh perempuan bernama Dora tersebut.

"Sekitar pukul 09.00-an ada mobil Xenia berhenti persis di depan saya, dia buka kaca sebelah kiri, dia teriakin saya, 'Hei an***g, kalau mau berdiri jangan di situ, di depan sana'. Saya tak menghiraukan kata-kata itu, mungkin ibu itu (ngomong) bukan ke saya," kata Sutisna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/12/2016) pagi.

Makian kasar Dora tak berhenti di situ. Belum sempat Sutisna menjawab, Dora sudah meneruskan makiannya. Sutisna pun bertanya apa salahnya dan mengapa Dora memakinya.

Kebingungan, Sutisna pun berniat mencatat nomor pelat mobil Dora dengan memotretnya. Dora langsung turun dari mobilnya dan merampas ponsel Sutisna.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Ini Alasan Aiptu Sutisna Tak Melawan Wanita Pengemudi yang Menyerangnya 


4. Ahok: Mau Demo Maki-maki Saya, kalau Dia Sakit, Kita Tanggung

Nursita Sari Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberi penjelasan dengan nada marah kepada warga yang mengadu tidak bisa menemuinya saat datang ke Balai Kota, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyebut tidak ingin memberikan bantuan seperti bantuan langsung tunai (BLT). Dia ingin mengedepankan keadilan sosial saat memimpin DKI Jakarta.

Salah satu contoh keadilan sosial yang dimaksud Ahok adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi semua warga, baik yang pro maupun kontra terhadapnya.

"Mau pilih saya, mau demo, maki-maki saya, kalau dia sakit, masuk kelas 3, kita tanggung. Iya kan," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).

Ahok menuturkan, orang-orang yang mendemonya pun akan akan tetap dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta apabila sakit. Dia menyebut hal itu adalah wujud prinsip keadilan sosial sesuai Pancasila.

Baca selengkapnya di sini.  

 

5. Ahok Terpopuler di Google Indonesia, Diikuti Sri Mulyani dan Buni Yani

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Calon pasangan cagub-cawagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama saat menerima pengaduan dari warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016). Ahok menerima pengaduan warga mengenai permasalahan Ibu Kota setiap pagi dari Senin hingga Jumat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta.
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok digadang-gadang sebagai media darling karena kerap menjadi headline di berbagai media massa. Masyarakat pun gencar mencari berita-berita terbaru soal Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut lewat Google.

Tak heran jika Google Indonesia menobatkan Ahok sebagai tokoh yang paling banyak ditelusuri netizen Indonesia sepanjang 2016. Popularitasnya bahkan mengalahkan Presiden RI Joko Widodo yang juga merupakan media darling.

Selain Ahok, netizen Tanah Air juga ternyata punya rasa penasaran yang tinggi terhadap Buni Yani. Oknum tersebut yang membuat transkrip pidato Ahok soal surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu.

Atas tindakannya, Buni Yani menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyebaran informasi bermotif SARA sesuai dengan Pasal 28 Ayat (2) UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Baca selengkapnya di sini. 

Baca juga: 10 Hal yang Banyak Di-"googling" Orang Indonesia pada 2016 

 

6. 10 Hal yang Belum Anda Tahu tentang Melania Trump

DAILYMAIL.COM Melania Trump kenakan gaun jumpsuit pada malam kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Terpilih untuk Amerika Serikat.
Tahun depan Amerika Serikat akan mempunyai Ibu Negara baru.

Sejalan dengan itu, sudah banyak kecaman dan kritik yang dilontarkan terhadap sang Presiden terpilih Donald Trump.

Namun, ada beberapa hal yang mungkin belum diketahui banyak orang tentang Melania Trump.

1. Bisa Bicara Lima Bahasa

Melania lahir di Kota Novo Mesto, Slovenia, ketika negara itu masih masuk wilayah Yugoslavia.

Ia pun bisa berbicara dalam lima bahasa, yaitu Slovenia, Inggris, Perancis, Serbia, dan Jerman.

Karena aksen asingnya yang sangat kental jika bicara dalam bahasa Inggris, ia jarang berbicara di depan publik.

Apalagi suaminya ingin membuat pembatasan ketat dalam hal imigrasi.

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com