Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei soal Kasus Ahok dan Rendahnya Pendidikan di Indonesia, Ini 5 Berita Kemarin yang Layak Disimak

Kompas.com - 09/12/2016, 05:53 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Tidak ada isu pemberitaan khusus yang menonjol sepanjang hari Kamis. Topik pemberitaan dan popularitas berita tersebar secara sporadis dalam berbagai isu.

Salah satunya adalah riset yang dirilis oleh Saiful Mujani Research and Consulting yang mendapatkan bahwa 88,5 persen masyarakat Indonesia tidak tahu persis ucapan Ahok yang dianggap menista agama.

Pemberitaan lain yang menarik untuk dicermati adalah survei yang dirilis Program Penilaian Siswa Internasional (PISA)yang hasilnya diumumkan oleh Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Hasilnya, Singapura berada di urutan teratas, sementara Indonesia di papan bawah.

Berikut lima berita kemarin yang layak Anda simak.

1. Survei: 88,5 Persen Masyarakat Tak Tahu Persis Ucapan Ahok yang Dianggap Menista Agama

Mayoritas masyarakat tidak tahu persis ucapan calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menista agama.

Demikian hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting yang dirilis Kamis (8/12/2016).

Sebanyak 88,5 persen responden menjawab tidak tahu persis bagaimana ucapan Ahok di kepulauan seribu yang mengutip surat Al-Maidah ayat 51.

"Artinya kebanyakan masyarakat hanya mengetahui dari pemberitaan atau dari mulut ke mulut," kata Saiful Mujani saat merilis surveinya.

Sebanyak 45,2 persen responden menyatakan setuju Ahok sudah menistakan agama. Sebanyak 21,5 persen responden lainnya mengaku tidak setuju.

Adapun yang menjawab tidak tahu apakah Ahok telah menistakan agama atau tidak sebanyak 33,3 persen.

Selengkapnya baca di sini

Ira Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meninjau ujian nasional tingkat SMP Senin (9/5/2016)
2. Survei Pendidikan, Singapura Teratas, Indonesia di Papan bawah

Singapura menempati urutan teratas dalam survei pendidikan di 72 negara.

Survei PISA menguji kemampuan siswa usia 15 tahun di bidang sains, matematika, dan membaca.

Jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti survei ini mencapai lebih dari 500.000 orang.

Rata-rata, satu dari empat siswa di Singapura mencatat skor tertinggi di bidang sains.

Berdasarkan survei ini pun terlihat, siswa-siswa Singapura memperoleh nilai tertinggi, disusul oleh siswa di Jepang, Estonia, Taiwan, Finlandia, Makau, Kanada, Vietnam, Hongkong, China, dan Korea Selatan.

Negara-negara Eropa barat, seperti Inggris, Jerman, Belanda, dan Swiss, masing-masing berada di urutan ke-15, 16, 17, dan 18.

Sementara, Indonesia berada di papan bawah, di atas Brasil, Peru, Lebanon, Tunisia, Kosovo, Aljazair, dan Republik Dominika.

Selengkapnya baca di sini.

thinkstock .
3. Lagi, Satu Orang Ditangkap dengan Tuduhan Makar

Polda Metro Jaya membekuk aktivis, Hatta Taliwang, pada Kamis (8/12/2016) dini hari.

Hatta diciduk polisi karena diduga ikut pemufakatan makar dengan 11 tersangka lainnya.

Polda Metro Jaya menangkap Hatta Taliwang di Rusun Bendungan Hilir pada Kamis (8/12/2016) sekitar pukul 01.30 WIB. Saat ditangkap, Hatta tak memberikan perlawanan terhadap polisi.

Baca:

Saat Ditangkap Polisi, Hatta Taliwang Tak Melawan

Polisi Dalami Keterlibatan Hatta Taliwang dengan Para Tersangka Dugaan Makar

Penyandang Dana Makar Transfer Bertahap, Polisi Gandeng PPATK

Perkembangan berita soal dugaan makar silakan ikuti topik ini.

Telegraph Donald Trump tampil di sampul majalah Time edisi terbaru.
4. Donald Trump Jadi "Person of the Year" Majalah Time

Presiden terpilih AS Donald Trump terpilih menjadi "tokoh tahun ini" versi majalah Time, Rabu (7/12/2016). Sementara, Hillary Clinton berada pada posisi kedua.

"Kapan lagi kita menyaksikan seseorang yang bisa mengalahkan semua prediksi, melanggar aturan, menerobos norma, mengalahkan dua partai politik, dan memenangkan pemilu saat peluang kalah 100 dibanding satu?" kata salah seorang editor Time Nancy Gibbs.

Selengkapnya baca di sini.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Aparat TNI/Polri bersama tim Basarnas mencari korban yang tertimbun bangunan pasar Meureudu yang roboh akibat bencana gempa di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie jaya, Aceh, Kamis, (8/12/2016). Lebih dari seratus orang tewas dan ratusan lainnya luka berat dan ringan. Selain itu 86 unit rumah, 105 ruko, 13 unit masjid rusak berat akibat gempa yang terjadi pada Rabu, pukul 05.03 WIB ini.
5. Update Gempa Aceh

Jumlah korban tewas akibat gempa bermagnitudo 6,5 di Aceh yang teridentifikasi hingga Kamis (8/12/2016) WIB bertambah menjadi 88 orang dari total korban tewas yang ditemukan sebanyak 102 orang.

Pencarian terus berlangsung. Kemungkinan akan ada penambahan korban meninggal dunia, mengingat proses pencarian sedang berjalan. Identifikasi juga terus dilakukan.

Presiden Jokowi Kamis terbang ke Aceh. Tiba di Banda Aceh pada sore hari pukul 17.35, Presiden langsung memimpin rapat koordinasi penanganan bencana.

Jumat pagi ini Presiden akan meninjau Pidie Jaya untuk melihat langsung penanganan musibah gempa bumi di tempat itu.

Presiden ingin memastikan langsung penanganan penyaluran bantuan, evakuasi para korban, dan perbaikan infrastruktur pendukung berjalan dengan baik.

Selengkapnya baca di sini.

Perkembangan berita terkait gempa di Aceh silakan lihat di sini.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com