Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR: Demokrasi Indonesia Diakui Dunia

Kompas.com - 13/11/2016, 16:50 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR, Zulkifli Hasan mengatakan, demokrasi di Indonesia semakin matang dan berhasil. Bahkan sudah diakui dunia.

"19 tahun kita reformasi. Hampir seluruh dunia mengakui proses demokrasi di tanah air yang luar biasa," ujar Zulkifli saat Rapimnas PAN di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11/2016).

Zulkifli mengatakan, demokrasi Indonesia terlihat dari akrabnya Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. 

Padahal Jokowi dan Prabowo merupaka rival dalam Pemilihan Presiden 2014. 

Kendati saat itu rivalitas Jokowi dengan Prabowo panas, kini justru terlihat semakin akrab.

"Kita saksikan kemarin sudah sama-sama naik kuda bareng. Indah sekali demokrasi kita," ucap Zulkifli. (Baca: Serunya Jokowi dan Prabowo Naik Kuda di Hambalang)

Menurut Zulkifli, pilkada serentak yang diselenggarakan tahun 2015 juga menunjukkan baiknya kualitas demokrasi Indonesia.

"Kemarin kita Pilkada di 260 wilayah, tidak ada satupun yang meninggal, tidak ada satupun rumah yang rusak. Tahun ini 100 lebih, tidak ada soal," kata Zulkifli.

Selain itu, proses demokrasi di Indonesia juga terlihat dari baiknya toleransi di beberapa daerah.

Zulkifli mencontohkan, terpilihnya gubernur yang tidak berasal dari mayoritas pemeluk agama di beberapa daerah.

"Kalimantan Tengah mayoritas Muslim, tapi gubernurnya Kristen tidak ada masalah. Teman kita di Kalimantan Barat gubernurnya Katolik, meski mayoritas penduduk Islam tidak ada masalah juga," kata Zulkifli.

Kompas TV JK: Demokrasi yang Baik, Bersahabat, Kalem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com