Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Imam Masjid New York: Kami Menghormati Keputusan Masyarakat AS Memilih Trump

Kompas.com - 11/11/2016, 20:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir tak ada yang menyangka Donald Trump mampu memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 2016. Apalagi dalam kampanyenya, Trump kerap melontarkan pernyataan kontroversial.

Kampanye Trump menciptakan kekhawatiran bagi sebagian kalangan di AS. Kekhawatiran itu juga dirasakan umat Islam sebagai bagian dari minoritas di AS.

Itu wajar, sebab Trump dalam kampanyenya sempat menunjukan antipati terhadap agama minoritas yang tengah berkembang di AS.

Mantan Imam besar Islamic Cultural Center (Masjid Raya) New York, Shamsi Ali menyatakan, kemenangan Trump memang tak mudah bagi komunitas Islam di AS. Berikut wawancara Kompas.com dengan Shamsi Ali melalui pesan singkat, Kamis (10/11/2016).

Bagaimana respons umat Islam di AS pascakemenangan Donald Trump?

Kemenangan Donald Trump membawa kekhawatiran bagi banyak kalangan, khususnya komunitas Muslim. Retorika kampanye Trump sangat vulgar dan anti minoritas, termasuk Muslim. Oleh karenanya cukup mengkhawatirkan.

Sebenarnya yang paling mengkhawatirkan adalah jangan-jangan mereka yang anti minoritas itu mendapat angin baru.

Apakah sudah ada pernyataan resmi dari para imam Islam di AS terkait kemenangan Trump?

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi yang kami keluarkan. Tapi pada akhirnya kami menghormati keputusan masyarakat Amerika Serikat. Itulah demokrasi dan proses telah dilalui dengan aman.

Bagaimana umat Islam di AS menyikapi kemenangan Trump, apakah ada semacam aksi protes dan sebagainya?

Oh, tidak ada protes. Kami telah cukup dewasa dalam kehidupan berdemokrasi. Karenanya kami menghormati proses demokrasi yang terjadi, walau hasilnya tidak sesuai harapan.

Kompas/Yuniadhi Agung (MYE) Rabi Marc Schneier (kiri) dan Imam Shamsi Ali
Apakah sudah ada upaya tekanan dari pihak mayoritas terhadap umat Islam dan minoritas yang menyuarakan tirani mayoritas dengan kemenangan Trump?

Hingga saat ini belum ada. Walaupun memang kekhawatiran itu bahwa akan mengarah ke sana tetap ada. Tapi di sisi lain kita yakin juga banyak orang-orang Amerika yang ingin membangun hubungan baik dengan kami.

Terpilihnya Trump sudah jelas dan akan dilantik Januari nanti, sikap apa yang akan diambil umat Islam?

Saya kira dengan kemenangan Trump atau tidak itu sudah menjadi tugas kami. Jadi proses dakwah akan jalan terus. Donald Trump ini hanya bagian kecil dari target dakwah kami. Kami punya misi lebih besar. Yaitu mengenalkan Islam yang tersenyum kepada seluruh masyarakat Amerika. Dan itu dengan atau tanpa Donald Trump sebagai presiden

Dalam situasi seperti ini, apa yang diharapkan umat Islam di AS dari Trump, terutama terkait pernyataannya saat kampanye yang seolah memojokan Islam di AS?

Dalam pidato kemenangannya, Trump menyatakan bakal menjadi presiden untuk semua masyarakat Amerika. Tentu ini harapan kami.

Kami juga berharap agar Trump menyadari kalau kebijakannya akan banyak menentukan warna dunia kita ke depan. Sebagai negara superpower, Amerika banyak menentukan wajah dunia kita. Damai atau konflik tentunya dunia ini seringkali diwarnai oleh kebijakan Amerika

Apa yang sebenarnya membuat Trump bisa menang, padahal dari kampanyenya sangat jauh dari nilai-nilai kemajemukan dan toleransi yang selama ini dijunjung tinggi di AS?

Ini memang mengejutkan banyak orang, termasuk para komentator di AS. Saya kira ada beberapa faktor.

Pertama, bisa jadi karena kemenangan Barack Obama menjadikan mayoritas kulit putih dendam politik kepada kelompok minoritas.

Kedua, kalangan anak muda ingin perubahan. Dan Trump satu-satunya kandidat yang dianggap di luar dari tatanan politik Amerika itu.

Ketiga, perubahan demografi penduduk Amerika yang semakin menggeser kaum kulit putih, apalagi dengan imigrasi yang masih besar, menjadikan masyarakat kulit putih tersingkir dan marah. Trump dilihat sebagai penyelamat dalam hal ini.

Dan yang terakhir, karena Hillary (Clinton) memang bukan kandidat yang ideal. Saya yakin kalau Republik memilih Barnie Sanders pasti akan menang mutlak.

Bagaimana kondisi umat Islam di AS saat ini?

Alhamdulillah masih sangat kondusif dan aman. Kami sangat aman dan menjalani hidup seperti biasa.

 

*Shamsi Ali ialah tokoh Islam asal Indonesia di AS. Ia pernah menjabat Imam besar Islamic Cultural Center (Masjid Raya) New York. Kini ia menjabat Direktur Jamaica Muslim Center.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com