Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati HUT Ke-71 TNI, Panglima Ziarah ke Makam Bung Karno

Kompas.com - 27/09/2016, 14:54 WIB

BLITAR, KOMPAS.com - Panglima TNI Gatot Nurmantyo melakukan ziarah di makam Presiden pertama RI, Soekarno, di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, dalam peringatan HUT Ke-71 TNI.

"Dalam rangka HUT TNI, setelah rapat, staf memutuskan bahwa perlu adanya ziarah rombongan pada mantan-mantan panglima tertinggi," katanya ditemui setelah ziarah di makam Soekarno di Kota Blitar, Selasa (27/9/2016).

Ia mengatakan, sejumlah lokasi yang dikunjungi dalam kegiatan ziarah ini di antaranya makam Bung Karno (Soekarno) di Blitar, makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, serta makam Soeharto di Astana Giribangun tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Terakhir, tempat yang dikunjungi adalah makam Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta. Jenderal Soedirman merupakan panglima pertama.

Gatot mengatakan, secara undang-undang, Presiden adalah penguasa, baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), maupun Angkatan Udara (AU). Oleh karena itu, Presiden adalah panglima tertinggi TNI.

Untuk itu, ia ingin mencontohkan kepada seluruh generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan bisa mencontoh perjuangan mereka, bagaimana gelora semangat pantang menyerah, berjuang tulus ikhlas, serta berani sehingga bangsa ini bisa merdeka.

Menurut dia, generasi muda adalah generasi harapan bangsa sehingga harus benar-benar berjuang berdasarkan budaya Indonesia. Salah satunya dengan melihat contoh yang diberikan pendahulu.

Ia menegaskan, bangsa ini adalah bangsa patriot, bangsa kesatria. Bahkan, pada diri setiap manusia Indonesia mengalir gen kesatria, termasuk mampu mengusir penjajah dengan perjuangan bangsa sendiri.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan, para pendahulu telah mengantarkan bangsa ini ke depan pintu gerbang, tetapi yang masuk adalah generasi muda. Saat ini, perjalanan masih panjang dan sejarah jangan sampai dilupakan.

"Ini yang diperlukan generasi muda TNI, mengikuti langkah karena Bung Karno katakan bahwa perjuangan saya tidak begitu sulit karena hanya mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu nanti lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri sehingga tetap waspada," ujarnya.

Ia juga mengatakan, tradisi ziarah ini diharapkan bisa dilakukan setiap tahun dan bukan hanya saat dirinya menjabat sebagai panglima. Ia berharap, panglima-panglima yang menjabat pada masa mendatang bisa melakukan hal yang sama.

Panglima datang dengan rombongan didampingi para pimpinan, baik TNI AD, AU, maupun Al. Mereka berangkat dari Malang menggunakan jalur darat dan tiba di makam Bung Karno sekitar pukul 09.00 WIB.

Rombongan tiba di makam dan disambut kepala daerah, baik dari Kota Blitar maupun dari Kabupten Blitar. Sejumlah anggota DPRD daerah setempat juga hadir menyambut kedatangan panglima dan rombongan.

Setelah istirahat, rombongan melakukan upacara militer di makam, lalu berdoa bersama dan tabur bunga. Setelahnya, rombongan bersiap-siap pulang dan kembali melanjutkan perjalanan ke Jombang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Nasional
PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Nasional
Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Nasional
KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Nasional
UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran Karena Melarang Media Investigasi

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran Karena Melarang Media Investigasi

Nasional
Khofifah Mulai Komunikasi dengan PDI-P untuk Maju Pilkada Jatim 2024

Khofifah Mulai Komunikasi dengan PDI-P untuk Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
Gerindra Tegaskan Kabinet Belum Dibahas Sama Sekali: Prabowo Masih Kaji Makan Siang Gratis

Gerindra Tegaskan Kabinet Belum Dibahas Sama Sekali: Prabowo Masih Kaji Makan Siang Gratis

Nasional
Rapat Paripurna DPR: Pemerintahan Baru Harus Miliki Keleluasaan Susun APBN

Rapat Paripurna DPR: Pemerintahan Baru Harus Miliki Keleluasaan Susun APBN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com