Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuntungan Investasi Obat Palsu Disebut Lebih Besar dari Bisnis Narkoba

Kompas.com - 26/09/2016, 22:57 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Masyarakat Indonesia Anti-Pemantauan (MIAP), Parulian Simanjuntak mengatakan, keuntungan yang didapat pelaku kejahatan dari investasi obat palsu sangat besar.

Parlumian membandingkan keuntungan itu dengan investasi di bisnis narkotika.

Hal itu diungkapkannya dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat.

"Dalam sebuah studi dikatakan setiap 1 dollar (AS) investasi obat palsu menghasilkan profit 70 persen. Sedangkan 1 dollar (AS) investasi di bisnis narkotika 30-40 persen," kata Parulian di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (26/9/2016).

Parulian menuturkan, jika dibandingkan dengan hukuman yang diterima, pelaku bisnis narkoba mendapat hukuman yang jauh lebih berat.

Dalam konteks Indonesia, pelaku bisnis obat palsu mendapat hukuman sekitar dua tahun.

"Hal ini yang menyebabkan mengapa bisnis obat palsu marak di sepuluh tahun belakangan ini," kata Parulian.

Menurut Parulian, pemalsuan obat bukan hanya kasus yang terjadi di Indonesia. Pemalsuan obat telah menjadi fenomena internasional dengan sindikat internasional.

Mengutip World Health Organization (WHO), Parulian menyebutkan peredaran obat palsu di negara maju sepeti Eropa, Amerika, dan Jepang mencapai 1 persen dari total pasar.

Hal itu disebabkan oleh peredaran obat di internet. Menurut Parulian, kondisi itu kini merebak di Indonesia dikarenakan tidak adanya aturan tekait distribusi obat melalui Internet belum sempat diatur.

"Makin lemah pengawasan BP POM di masing-masing negara, makin tinggi peredaran obat palsu di negara itu. Peredaran obat palsu di negara berkembang seperti di Indonesia bisa sampai 10 persen-20 persen dari obat yang beredar," ujar Parulian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com