Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Diminta Awasi Media Sosial Selama Pilkada

Kompas.com - 26/09/2016, 19:24 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Baidowi, menilai keberadaan akun penyebar informasi terkait para calon kepala daerah yang bersaing dalam pilkada serentak perlu diawasi.

Ini perlu dilakukan guna menjamin kelancaran penyelenggaraan pilkada serentak nanti.

Menurut Baidowi, dunia maya menjadi wadah yang paling mudah dimanfaatkan untuk melakukan kampanye. Di sisi lain, efek dari penyebaran info itu bisa positif ataupun negatif yang dapat menimbulkan kekacauan.

Menurut dia, semestinya ada norma-norma yang ditetapkan dan dipatuhi terkait penyebaran informasi atau kampanye melalui media digital atau media sosial.

"Karena bicara media sosial Itu sudah terbelah, pro dan kontra. Berimbas pada dunia nyata. Itu yang kami khawatirkan," ujar Baidowi dalam sebuah diskusi di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2016).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) aktif mengawasi seluruh akun yang ada di dunia maya secara ketat.

"Kami berharap pada Bawaslu agar tidak hanya fokus pada akun-akun yang resmi," kata dia.

Sementara itu, pakar informasi teknologi dan kriptografi, Pratama Persadha, mengatakan bahwa masyarakat di Indonesia masih banyak yang mudah terpengaruh atas informasi yang beredar di media sosial.

Informasi yang belum jelas asal-usulnya ditelan mentah-mentah dan diyakini kebenarannya hanya karena sudah banyak yang mengamini atau mengiyakan berita tersebut.

Pratama melanjutkan, bahkan saat ini banyak akun di media sosial yang sebenarnya dibuat oleh satu orang.

"Dia menggunakan aplikasi tertentu dia posting secara general. Sebenarnya dia sendiri yang posting, dengan beberapa akun," ujar Pratama.

Oleh karena itu, penyelenggara pemilu diminta bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenkominfo, Lembaga Sandi Negara, Bareskrim Mabes Polri, bahkan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memantau dan mengawasi berbagai hal negatif disebar di dunia maya.

"Penegak hukum bisa memonitor, mengawasi akun-akun yang sebenarnya melakukan cyberbullying yang keterlaluan. Hingga ke arah anarkis, itu enggak boleh," kata dia.

Kompas TV BNN Gelar Tes Urine Calon Anggota Bawaslu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com