Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tegaskan Subsidi untuk Kuatkan Masyarakat, Bukan Timbulkan Ketergantungan

Kompas.com - 21/09/2016, 18:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, subsidi seharusnya berorientasi pada terciptanya masyarakat yang kuat, mandiri dan memiliki daya saing yang tinggi.

"Tidak justru menimbulkan ketergantungan masyarakat," ujar Jokowi dalam rapat terbatas membahas subsidi di Kantor Presiden, Jakarta pada Rabu (21/9/2016).

Oleh sebab itu, Presiden meminta agar subsidi direncanakan secara terintegrasi, tidak tumpang tindih dan efektif. Pemberian bantuan sosial, dana desa, dan dana transfer daerah juga diminta demikian.

Jokowi mengapresiasi program subsidi dan belanja untuk rakyat lainnya sepanjang dirinya menjabat presiden.

Menurut dia, pengeluaran pada sektor itu berada di jalur yang tepat. Sebab, pemerintah mensasar kelompok masyarakat yang lebih membutuhkan, yakni kelompok usaha mikro, kecil dan menengah.

Pada 2015 misalnya, pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak ke sektor yang bersentuhan langsung dengan rakyat.

Pada 2016, pemerintah juga meningkatkan alokasi subsidi bunga kredit program dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 15,8 triliun.

Subsidi ini berupa bunga Kredit Usaha Rakyat dan bunga Kredit Perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Saya menekankan agar ketepatan sasaran penerima manfaat harus menjadi perhatian utama. Sistem penyaluran yang dipakai harus langsung ke penerima," ujar Jokowi.

Sekadar gambaran, belanja subsidi dalam APBN-P 2016 mencapai Rp 177,8 triliun atau sekitar 13,6 persen dari total belanja pemerintah pusat.

Dari angka subsidi itu, Rp 94,4 triliun dialokasikan untuk subsidi energi, sementara Rp 83,4 triliun dialokasikan untuk subsidi non-energi.

Adapun, belanja bantuan sosial dalam APBNP 2016 mencapai Rp 50 triliun dan Rp 47 triliun dialokasikan untuk dana desa.

Kompas TV Pengurangan Subsidi Listrik Diputuskan di Banggar DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com