PALMERAH, KOMPAS.com - Hari kemarin, Senin (22/8/2016), berita-berita di Indonesia didominasi kabar Ruhut Sitompul yang dinonaktifkan sebagai koordinator juru bicara Demokrat. Hari kemarin juga masih melanjutkan berita-berita terkait kontroversi harga rokok yang diisukan naik.
Dari berita regional, ada satu berita kecil yang sempat populer yaitu kabar dibubarkannya perpustakaan keliling oleh TNI. Berita soal Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang hadir di sidang Mahkamah Konstitusi juga menarik perhatin pembaca. Di sidang itu, hakim berkelakar soal apa itu kepanjangan dari BTP.
Demo sopir taksi online juga sempat menyita perhatian pembaca. Di luar itu, ada berita internasional yang dibagikan pembaca hingga lebih dari 17.000 kali, yaitu terkait ancaman Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang akan keluar dari PBB.
Simak 6 berita kemarin yang perlu Anda tahu berikut ini:
1. Ruhut Sitompul dinonaktifkan sebagai koordinator juru bicara Demokrat, bukan dipecat
"Kami lagi ada penyegaran pengurus DPP. Penyegaran pengurus termasuk reposisi jabatan Bang Ruhut. Ingin memberikan kesempatan kepada kader lain," ujar Didik saat dihubungi, Senin (22/8/2016).
Saat ditanya terkait reposisi kader lain, Didik tak menjawab banyak. Menurut dia, hal tersebut tengah diproses oleh DPP Partai Demokrat.
"Ada beberapa yang sedang dilakukan penyegaran. Sedang digodok," kata dia.
Ruhut yang dihubungi Kompas.com mengatakan, pencopotannya itu lantaran dirinya kerap bersuara lantang dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) salah satu kader Partai Demokrat, Putu Sudiartana.
Baca selengkapnya di sini.
2. Perpustakaan jalanan dibubarkan TNI
Koordinator Komunitas Perpustakaan Keliling Jalanan, Ridwan Indra (28) menjelaskan, pada Sabtu malam memang ada sweeping klub bermotor oleh TNI.
TNI yang ada dalam operasi tersebut berjumlah sekitar 40 orang menumpangi dua truk dam mobil polisi militer serta kendaraan pribadi.
Di tempat yang sama, anak-anak komunitas tengah menjajakan buku. Lalu TNI menghampiri komunitas itu dan meminta membubarkan diri.
"Saat temen-temen di jalanan Bandung menjajakan buku, tiba-tiba datang pasukan TNI dengan pakaian dinas dan preman. Namun satu orang yang menggunakan pakaian preman dengan membawa HT tersebut tiba-tiba memukul salah satu rekan kami," ucap Ridwan di LBH Bandung, Senin (22/8/2016).
Baca selengkapnya di sini.
Baca pula: Ini Alasan TNI Bubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung
3. Demo sopir taksi berbasis “online”
Pantauan Kompas.com, ratusan polisi turut mengawal perjalanan para sopir hingga tiba di gedung DPR/MPR RI. Perjalanan para sopir taksi online berlangsung tertib hingga mereka mengambil tempat persis di depan pintu gerbang DPR/MPR RI.
"Kami hari ini melakukan aksi damai, menuntut untuk mencabut menuntut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek."
"Kami mau dimatikan, disuruh balik nama STNK, padahal itu kendaraan pribadi kami," kata advokat sopir taksi online Andryawal Simanjuntak, menggunakan pengeras suara.
Simak beritanya di sini.
4. Saham Emiten Rokok Terhantam Isu Harga Rokok Bakal Rp 50.000 Per Bungkus
Berdasarkan data Bloomberg terkait pergerakan saham, saham HMSP tercatat melemah 1,73 persen dari 4.040 per saham pada saat pembukaan, dan pada pukul 14.06 WIB berada pada level 3.970.
Saham WIIM terpantau turun 1,50 persen dari 400 per saham pada saat pembukaan, dan pada pukul 14.06 WIB berada pada level 394.
Saham GGRM terpantau paling besar terkoreksi hingga 2,06 persen, dari 68.000 per saham menjadi 66.250 per saham pada pukul 14.06 WIB.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, isu kenaikan harga rokok direspons negatif para investor dengan melakukan aksi ambil untung atau profit taking.
Baca selengkapnya di sini.
Baca pula: "Gonjang-ganjing" Harga Rokok Rp 50.000, Ini Penjelasan Sri Mulyani
5. Presiden Duterte Ancam Keluarkan Filipina dari PBB
Sejak berkuasa 30 Juni lalu, sudah 1.500 orang tersangka pengedar narkoba di Filipina tewas. Hal inilah yang memicu kritik dari PBB dan berbagai organisasi pembela HAM.
Duterte, mantan pengacara yang dikenal blak-blakan, berulang kali menegaskan agar PBB tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Filipina.
"Mungkin kami akan memutuskan untuk berpisah dengan PBB. Jika PBB tak memiliki rasa hormat, maka kami akan meninggalkan PBB," ujar Duterte dalam jumpa pers di kampung halamannya, Davao.
Baca selengkapnya di sini.
6. Hakim Sebut BTP Artinya "Beracara Tanpa Pengacara"
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) I Dewa Gede Palguna mempertanyakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tidak membawa pengacara saat mengajukan judicial review Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
Basuki hanya membawa stafnya yang bernama Ryan Ernest.
"Bapak enggak menggunakan lawyer dan maju sendiri ya?" tanya Palguna, saat sidang perdana di MK, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).
Ahok pun mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.
"Yang di sebelahnya Anda ini pendamping saja, punya hak untuk membisiki, tapi tidak punya hak untuk berbicara. BTP ya beracara tanpa pengacara," kata Palguna yang mengundang gelak tawa pengunjung di ruang sidang.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.