Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Ruhut Sitompul, Ahok "BTP", hingga Ancaman Duterte, Inilah Berita Kemarin yang Perlu Anda Tahu

Kompas.com - 23/08/2016, 07:29 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Hari kemarin, Senin (22/8/2016), berita-berita di Indonesia didominasi kabar Ruhut Sitompul yang dinonaktifkan sebagai koordinator juru bicara Demokrat. Hari kemarin juga masih melanjutkan berita-berita terkait kontroversi harga rokok yang diisukan naik.

Dari berita regional, ada satu berita kecil yang sempat populer yaitu kabar dibubarkannya perpustakaan keliling oleh TNI. Berita soal Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang hadir di sidang Mahkamah Konstitusi juga menarik perhatin pembaca. Di sidang itu, hakim berkelakar soal apa itu kepanjangan dari BTP.

Demo sopir taksi online juga sempat menyita perhatian pembaca. Di luar itu, ada berita internasional yang dibagikan pembaca hingga lebih dari 17.000 kali, yaitu terkait ancaman Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang akan keluar dari PBB.

Simak 6 berita kemarin yang perlu Anda tahu berikut ini:

1. Ruhut Sitompul dinonaktifkan sebagai koordinator juru bicara Demokrat, bukan dipecat

TRIBUNNEWS/HERUDIN Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menjadi nara sumber pada diskusi di Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2014). Diskusi ini membahas sosok pimpinan KPK yang ideal versi parlemen.
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul dinonaktifkan sebagai Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal tersebut dibenarkan Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto.

"Kami lagi ada penyegaran pengurus DPP. Penyegaran pengurus termasuk reposisi jabatan Bang Ruhut. Ingin memberikan kesempatan kepada kader lain," ujar Didik saat dihubungi, Senin (22/8/2016).

Saat ditanya terkait reposisi kader lain, Didik tak menjawab banyak. Menurut dia, hal tersebut tengah diproses oleh DPP Partai Demokrat.

"Ada beberapa yang sedang dilakukan penyegaran. Sedang digodok," kata dia.
Ruhut yang dihubungi Kompas.com mengatakan, pencopotannya itu lantaran dirinya kerap bersuara lantang dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) salah satu kader Partai Demokrat, Putu Sudiartana.

Baca selengkapnya di sini.

2. Perpustakaan jalanan dibubarkan TNI

Tribun Pontianak Ilustrasi
Komunitas Perpustakaan Jalanan Kota Bandung mengaku dibubarkan TNI di Cikapayang Dago, Sabtu malam (20/8/2016) tanpa alasan yang jelas.

Koordinator Komunitas Perpustakaan Keliling Jalanan, Ridwan Indra (28) menjelaskan, pada Sabtu malam memang ada sweeping klub bermotor oleh TNI.

TNI yang ada dalam operasi tersebut berjumlah sekitar 40 orang menumpangi dua truk dam mobil polisi militer serta kendaraan pribadi.

Di tempat yang sama, anak-anak komunitas tengah menjajakan buku. Lalu TNI menghampiri komunitas itu dan meminta membubarkan diri.

"Saat temen-temen di jalanan Bandung menjajakan buku, tiba-tiba datang pasukan TNI dengan pakaian dinas dan preman. Namun satu orang yang menggunakan pakaian preman dengan membawa HT tersebut tiba-tiba memukul salah satu rekan kami," ucap Ridwan di LBH Bandung, Senin (22/8/2016).

Baca selengkapnya di sini.

Baca pula: Ini Alasan TNI Bubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung

3.  Demo sopir taksi berbasis “online”

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Ratusan sopir taksi online tiba di depan kompleks gedung DPR/MPR RI, Senin (22/8/2016). Para sopir berunjuk rasa menuntut untuk mencabut Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.
Ratusan sopir taksi berbasis online tiba di depan gedung DPR/MPR RI, Senin (22/8/2016) pukul 13.55 WIB. Massa yang sebagian besar mengenakan pakaian berwarna putih itu tiba setelah berjalan kaki dari Parkir Timur Senayan sambil menyerukan yel-yel.

Pantauan Kompas.com, ratusan polisi turut mengawal perjalanan para sopir hingga tiba di gedung DPR/MPR RI. Perjalanan para sopir taksi online berlangsung tertib hingga mereka mengambil tempat persis di depan pintu gerbang DPR/MPR RI.

"Kami hari ini melakukan aksi damai, menuntut untuk mencabut menuntut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek."

"Kami mau dimatikan, disuruh balik nama STNK, padahal itu kendaraan pribadi kami," kata advokat sopir taksi online Andryawal Simanjuntak, menggunakan pengeras suara.

Simak beritanya di sini.

4. Saham Emiten Rokok Terhantam Isu Harga Rokok Bakal Rp 50.000 Per Bungkus

KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN Rokok kretek siap dikemas.
Pada perdagangan hari ini, harga saham emiten rokok terpantau kompak berada di zona merah. Ketiga emiten tersebut di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).

Berdasarkan data Bloomberg terkait pergerakan saham, saham HMSP tercatat melemah 1,73 persen dari 4.040 per saham pada saat pembukaan, dan pada pukul 14.06 WIB berada pada level 3.970.

Saham WIIM terpantau turun 1,50 persen dari 400 per saham pada saat pembukaan, dan pada pukul 14.06 WIB berada pada level 394.

Saham GGRM terpantau paling besar terkoreksi hingga 2,06 persen, dari 68.000 per saham menjadi 66.250 per saham pada pukul 14.06 WIB.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, isu kenaikan harga rokok direspons negatif para investor dengan melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

Baca selengkapnya di sini.

Baca pula: "Gonjang-ganjing" Harga Rokok Rp 50.000, Ini Penjelasan Sri Mulyani


5. Presiden Duterte Ancam Keluarkan Filipina dari PBB

TED ALJIBE / AFP Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Minggu (21/8/2016), mengancam akan keluar dari PBB menyusul kritik organisasi itu terhadap perang melawan narkoba yang dikobarkannya.

Sejak berkuasa 30 Juni lalu, sudah 1.500 orang tersangka pengedar narkoba di Filipina tewas. Hal inilah yang memicu kritik dari PBB dan berbagai organisasi pembela HAM.

Duterte, mantan pengacara yang dikenal blak-blakan, berulang kali menegaskan agar PBB tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Filipina.

"Mungkin kami akan memutuskan untuk berpisah dengan PBB. Jika PBB tak memiliki rasa hormat, maka kami akan meninggalkan PBB," ujar Duterte dalam jumpa pers di kampung halamannya, Davao.

Baca selengkapnya di sini.

6. Hakim Sebut BTP Artinya "Beracara Tanpa Pengacara"

Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) I Dewa Gede Palguna mempertanyakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tidak membawa pengacara saat mengajukan judicial review Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Basuki hanya membawa stafnya yang bernama Ryan Ernest.

"Bapak enggak menggunakan lawyer dan maju sendiri ya?" tanya Palguna, saat sidang perdana di MK, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).

Ahok pun mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.

"Yang di sebelahnya Anda ini pendamping saja, punya hak untuk membisiki, tapi tidak punya hak untuk berbicara. BTP ya beracara tanpa pengacara," kata Palguna yang mengundang gelak tawa pengunjung di ruang sidang.

Baca berita selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com